Crispy

Masih ada 17 Persen Masyarakat Yakin tak Bakal Tertular Covid

Hal yang menggembirakan dari survei tersebut adalah 92 persen responden sudah disiplin dalam memakai masker.

JERNIH-Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan masih ada masyarakat Indonesia yang yakin tidak akan terpapar virus corona (Covid-19). Bahkan angkanya relatif besar, yakni sebanyak 17 persen dari 100 responden yang disurvei.

Temuan tersebut merupakan hasil survey BPS kepada 90.967 responden di seluruh Indonesia yang dilakukan pada kurun waktu 7-14 September 2020.

“Masih kelihatan bahwa 17 persen dari 100 responden itu mengatakan bahwa mereka sangat tidak mungkin tertular Covid-19. Jadi masih ada 17 persen, saya pikir ini persentase lumayan tinggi,” kata Ketua BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Senin (28/9/2020).

“Jadi mereka yakin tidak akan tertular atau tidak mungkin tertular (virus corona),” kata Suhariyanto menambahkan.

Persepsi tersebut, menurut Suhariyanto, diperkirakan berkaitan erat dengan tingkat pendidikan masyarakat dimana masyarakat dengan pendidikan relatif rendah cenderung meyakini mereka tidak akan tertular.

“Jika tingkat pendidikan rendah, mereka yakin bahwa mereka pasti tidak akan tertular. Tapi kalau pendidikan tinggi, kesadarannya sudah tinggi sehingga persentasenya menurun,”.

Dengan hasil survei tersebut, kata Suhariyanto, pemerintah harus bekerja keras menyadarkan kelompok masyarakat tersebut. Sementara masyarakat lainnya harus semakin meningkatkan kewaspadaannya dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Perlu terus-menerus digalakkan bahwa siapapun itu bisa terkena risiko, karena Covid-19 tidak mengenal umur, jenis kelamin, pendidikan, status sosial. Jadi pemahaman masyarakat menjadi lebih komplet sehingga mereka menjaga karena siapapun bisa terkena,” kata Suhariyanto.

Survei tersebut juga memberi gambaran bahwa konsistensi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan seperti, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, masih belum dipatuhi sepenuhnya.

Dalam hal mencuci tangan selama 20 detik, hanya 75,38 persen responden yang mengaku melakukannya selama 20 detik. Sedangkan penerapan menjaga jarak baru dilakukan 73,54 responden.

Menurut Suhariyanto, agar masyarakat dapat benar-benar terhindar dari penularan virus corona, maka penerapan protokol kesehatan harus dilakukan secara paralel oleh seluruh masyarakat.

“Penerapan 3M itu harus paralel karena pakai masker tanpa jaga jarak tidak ada gunanya juga”. (tvl)

Back to top button