Khofifah: Warga Jatim Bandel dan Tak Patuhi Protokol Kesehatan
SURABAYA -Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melaporkan penanganan Covid-19 di Jatim, pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terutama upayanya dalam menekan penyebaran Covid-19 di Jatim yang hingga kini masih tinggi angkanya.
Dalam penjelasannya pada Jokowi, Khofifah menjelaskan tingkat kepatuhan warga Surabaya Raya pada protokol pencegahan Covid-19 yang rendah sehingga menyebabkan klaster penularan baru.
“Pada posisi seperti ini lah yang menjadikan munculnya klaster-klaster baru terutama di titik-titik terkait dengan potensi kerumunan massa berasal,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (25/6/2020).
Baca juga: Ini Lima Arahan Presiden terkait Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru
Khofifah juga memaparkan rate of transmission (RT) di Surabaya Raya yang sempat berada di bawah angka satu, namunkarena banyak warga yang tidak patuh pada protokol kesehatan angka RT-nya kembali naik di atas angka satu.
Sebelumnya Ia berharap, bila selama 14 hari berturut-turut angkanya di bawah satu, Ia akan segera menerapkan new normal di Surabaya Raya.
Selanjutnya Khofifah menyebut hasil penelitian FKM Unair, dimana masih ada sejumlah masyarakat yang nongkrong dan berkerumun tanpa masker, jumlahnya sekitar 88%. Sedangkan masyarakat tak menerapkan physical distancing sekitar 89%.
Baca juga: Ini Enam Arahan Jokowi Untuk Sektor Ketenagakeraan Atasi Dampak Covid-19
“Lalu kita lihat bagaimana tempat cangkrukan, warung, saya lihat 88% mereka tidak menggunakan masker dan 89% mereka tidak physical distancing. Ini hasil penelitian dari FKM Unair,”.
Menurut Khofifah, hasil penelitian itu juga menunjuk ada beberapa tempat ibadah yang masih buka dimana dalam ibadahnya 70% masyarakat yang hadir tidak menggunakan masker dan 84% tidak menerapkan physical distancing. Khofifah menjelaskan bahwa pihaknya telah menghimbau mereka melakukan ibadah secara online.
Sedangkan di pasar radisional, kata Khofifah, 92,8% pasar yang masih buka. Sedangkan jumlah masyarakat yang tidak menggunakan masker meningkat hingga 84%. Lalu, yang tidak physical distancing ada 89%.
“Padahal tak henti-hentinya kami membagikan masker dan face shield pada pedagang dan masyarakat di pasar,” kata Khofifah dengan nada sesal.
Menanggapi laporan Khofifah tersebut, Jokowi memberikan waktu dua minggu bagi seluruh stake holder di Jatim untuk mengendalikan angka penyebaran Covid-19.
“Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki,” kata Jokowi, Kamis (25/6/2020).
Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, kasus konfirmasi positif Covid-19 melonjak signifikan.
(tvl)