Organisasi Kesehatan Amerika Peringatkan Wabah COVID-19 Masih Berlangsung di 2022
Sementara vaksinasi sedang berlangsung, kawasan itu menghadapi “masalah ketidaksetaraan vaksin yang parah” yang akan memperpanjang pandemi, terutama di negara-negara Amerika Latin yang lebih miskin, kata PAHO dalam sebuah laporan pada pertemuan tahunannya.
JERNIH–Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), Rabu (22/9) lalu memperingatkan bahwa negara-negara di kawasan itu dapat terus menghadapi wabah COVID-19 lokal “hingga 2022”, meski jumlah kematian telah turun dari puncaknya pada Januari lalu.
Sementara vaksinasi sedang berkembang, kawasan itu menghadapi “masalah ketidaksetaraan vaksin yang parah” yang akan memperpanjang pandemi, terutama di negara-negara Amerika Latin yang lebih miskin, kata PAHO dalam sebuah laporan pada pertemuan penetapan kebijakan tahunannya.
Hal tersebut meniscayakan perlunya tindakan pencegahan yang berkelanjutan, termasuk prosedur untuk deteksi dini, penyelidikan dan isolasi kasus yang terinfeksi, serta pelacakan dan karantina kontak.
Wabah baru diharapkan terjadi di lembaga-lembaga seperti panti jompo, penjara dan daerah perkotaan yang padat penduduk.
Sementara cakupan vaksinasi dapat mencapai tingkat yang tinggi secara keseluruhan, banyak yang akan tergantung pada ketersediaan pasokan vaksin, yang terbatas di seluruh dunia, dan akses serta permintaan di antara kelompok populasi tertentu, kata PAHO.
“Keraguan vaksin selanjutnya dapat memperlambat penyerapan oleh populasi atau mencegah pencapaian penuh potensi vaksinasi,” kata laporan cabang regional Organisasi Kesehatan Dunia itu.
Dalam pembaruannya tentang situasi COVID-19 di Amerika, PAHO mengatakan hampir semua negara dan wilayah di kawasan itu telah melaporkan deteksi setidaknya satu dari empat varian COVID yang menjadi perhatian. Setengah dari mereka telah mendeteksi varian Delta yang sangat menular, yang sekarang menjadi strain dominan di Kanada, Meksiko dan AS.
Wilayah Amerika telah terpukul lebih keras daripada bagian lain dunia, dengan lebih dari 2 juta kematian sejauh ini. Amerika Serikat dan Brasil memiliki angka kematian tertinggi di dunia.
Brasil, Kolombia, Meksiko, Peru, dan AS termasuk di antara 10 negara teratas untuk kematian kumulatif secara global. Amerika Latin dan Karibia memiliki lebih banyak kematian akibat COVID dibandingkan Asia dan Afrika. [Reuters]