Crispy

Pangkalan Rudal AS Bikin Penduduk Perbatasan Polandia Ketakutan Jadi Sasaran Bom Rusia

  • AS membangun pangkalan rudal di perbatasan Polandia-Ukraina untuk menangkis serangan rudal Iran.
  • Vladimir Putin mengatakan semua juga tahu rudal itu diarahkan ke Rusia.

JERNIH — Seolah tidak ada yang aneh di Slupsk, kota di Polandia yang tak jauh dari perbatasan Ukraina. Namun, 90 ribu penduduk Slupsk dilanda ketakutan hebat sejak Rusia ngamuk dan menyerbu tetangganya.

Ketakutan semakin menjadi-jadi ketika beberapa hari lalu rudal Rusia menghantam Lviv, kota di Ukraina yang berjarak 70 kilometer dari perbatasan Polandia. Penduduk khawatir konflik meluas, dan kota mereka luluh-lantak.

“Jika konflik makin serius, serangan pertama Rusia akan menargetkan perisai kami,” kata Ryszard Kwiatkowski, mantan wakil walikota Slupsk, seperti dikutip Daily Sabah.

Tidak jauh dari Slupsk, tepatnya di Desa Redzikowo, terdapat fasilitas rudal AS yang beroperasi tahun ini. Rudal-rudal itu sengaja ditempatkan di wilayah itu untuk melindungi Eropa dari serangan rudal balistik Iran.

Presiden Rusia Vladimir Putin sempat memprotes pembangunan fasilitas itu, dengan mengatakan; “Itu tidak murni defensif, tapi ditujukan ke Rusia.”

Pangkalan Rudal Redzikowo berada di jantung tuntutan Rusia agar NATO menarik diri dari bekas negara komunis Eropa Timur. Fasilitas AS yang serupa, dengan nama resmi Aegis Ashore, juga terdapat di Rumania.

Kwiatkowski penentang fasilitas rudal itu sejak dikerjakan tahun 2016. Dia juga skeptis tentang tujuah defensif-nya.

“Tidak ada sistem ofensif dan defensif. Semua sistem militer agresif,” katanya kepada kantor berita AFP.

Jadi, menurutnya, tidak masuk akal mengatakan fasilitas itu dimaksudkan sebagai pertahanan terhadap negara-negara seperti Iran. Ia juga mengingatkan bahwa rudal Rusia yang berbasis di Kaliningrad dengan mudah menyerang Redzikowo.

“Sejak awal fasilitas ini sebagai pertahanan melawan Rusia. Sekarang, mereka tidak menyembunyikannya lagi,” katanya.

Mantan pejabat itu juga mengeluh instalasi rudal itu berbasis di bekas bandara, yang menyebabkan investor menunda pembangunan pabrik dan usaha di wilayah itu.

Beberapa penduduk juga berbagi keprihatinan dengan Kwiatkowski. Namun, demonstrasi lokal tidak pernah menyatukan penduduk, dan hanya diikuti beberapa gelintir orang.

Tomasz Czescik, arkeolog dan jurnalis lokal, mengatakan; “Putin mengatakan lebih dari sekali bahwa pangkalan rudal di Polandia ini hanya berjarak 230 kilometer dari perbatasan Rusia, dan seharusnya tidak dibangun. Karena, rudal yang dibawa begitu dekat dengan perbatasan Rusia akan ofensif.”

Serangan Rusia ke Ukraina, menurut Czescik, menunjukan siapa pun tidapat memastikan apa pun. “Penduduk kini mengatakan mereka adalah target utama Putin setelah Ukraina,” kata Czescik.

Ewa Trap, seorang pensiunan yang menolak berbicara politik, santai-santai asja saat berbicara tentang fasilitas rudal AS di depan pintu rumahnya.

“Saya justru merasa lebih aman dengan fasilitas rudal AS,” katanya. “Saya tidak memikirkan masalah yang jauh-jauh. Begitulah cara hidup saya.”

Back to top button