ISLAMABAD-Sebuah pesawat milik Pakistan International Airlines (PIA) dengan nomer penerbangan PK 8303 jatuh di permukiman, Karachi, Pakistan pada Jumat (22/5/2020).
Dilansir Timesnownews, sebanyak 97 orang dipastikan tewas dalam insiden penerbangan PIA.
Pesawat berangkat dari Lahore menuju Karachi dan jatuh beberapa saat sebelum pendaratan di daerah pemukiman padat di dekat Bandara Internasional Jinnah di Karachi.
Sebuah harian lokal di Pakistan juga menyebut bahwa para pejabat kesehatan Sindh telah memberi kepastian jumlah korban yang tewas yakni 97 orang dari 99 orang yang ada di dalam pesawat yang mengalami kecelakaan itu.
Juru bicara Departemen Kesehatan provinsi Sindh, Meeran Yousaf, merevisi pernyataan sebelumnya yang menyebut tiga yang selamat. Kini mereka memastikan hanya dua orang yang selamat.
Sementara Juru Bicara PAI, Abdullah H Khan juga menguatkan kabar dua orang yang selamat dalam peristiwa itu. Khan juga menyebut bahwa Airbus A320 membawa 91 penumpang dan 8 awak dari Lahore ke Karachi menggunakan PK 8303.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan itu namun para saksi mata mengatakan, Airbus A320 tampaknya berusaha mendarat dua atau tiga kali sebelum jatuh di daerah perumahan dekat bandara.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyebut telah menghubungi CEO PIA Arshad Malik, yang tengah mengawasi pekerjaan penyelamatan dan bantuan di Karachi.
Imran Khan memastikan akan segera dilakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kecelakaan itu.
Paska penghentian penerbangan secara total, Pakistan telah memulai kembali penerbangan domestik awal minggu ini menjelang liburan Idul Fitri.
Dalam rekaman percakapan antara pilot dengan petugas menara pengawas lalu lintas udara, sang pilot dengan tenang memberi informasi pada menara pengawas bahwa dua mesin pesawat telah kehilangan daya
“Kami akan kembali, Pak, kami kehilangan mesin,” lapor pilot kepada petugas menara dalam rekaman yang telah dilansir media-media lokal. Namun identitas pilot belum diungkap oleh pihak berwenang.
(tvl)
