PM Inggris Boris Johnson Akhirnya Mundur
Dia akan tetap sebagai perdana menteri sementara hingga Oktober 2022. Setelahnya, pemimpin baru dari partai Konservatif baru akan dilantik tepat saat konferensi tahunan partai.
JERNIH – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya memutuskan akan mengundurkan diri dari posisinya saat ini, di tengah gelombang tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintahannya.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (7/7/2022), sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan Johnson telah bersikap untuk tetap bertahan dalam 48 jam terakhir, tetapi dia mengakui bahwa dia harus mengundurkan diri. Dia akan tetap sebagai perdana menteri sementara hingga Oktober 2022. Setelahnya, pemimpin baru dari partai Konservatif baru akan dilantik tepat saat konferensi tahunan partai.
Johnson juga dikabarkan akan memberikan pernyataan resmi pada hari ini. Pada hari Rabu, Johnson tetap bersikeras tetap pada pemerintahan dengan mengatakan dia bermaksud untuk mengisi peran yang kosong. Namun, tekanan terus berlanjut pada Kamis pagi dan anggota parlemennya meninggalkan pemerintahan, termasuk Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid.
Tekanan untuk mundur bahkan disampaikan oleh Menteri Keuangan yang baru saja diangkat, Nadhim Zahawi. Johnson akhirnya tunduk pada tekanan di dalam pemerintahannya sendiri.
Untuk diketahui, sejumlah skandal telah menghantam Pemerintahan Boris Johnson selama berbulan-bulan. Johnson sebelumnya dihantam skandal sejumlah pesta yang dilangsungkan saat penguncian ketat Inggris untuk meredam pandemi Covid-19. Skandal itu pada akhirnya menghasilkan 126 denda, termasuk satu yang dikenakan terhadap Johnson.
Tidak hanya itu, kandidat Konservatif dipukuli habis-habisan dalam dua pemilihan khusus untuk mengisi kursi kosong di Parlemen, menambah ketidakpuasan di dalam partai Johnson. Skandal terbaru Johnson dituding gagal berterus terang tentang seorang anggota parlemen yang diangkat ke posisi senior meskipun ada klaim pelanggaran seksual.
Sebelumya mengutip BBC.com, hingga Kamis (7/7/2022) siang, ada 45 menteri dan pejabat penting mengundurkan diri. Johnson telah telah mengisi dua posisi kunci di kabinet yakni Menteri Keuangan Nadhim Zahawi, dan Steve Barclay sebagai Menteri Kesehatan. [*]