Crispy

Polisi India Dituduh Membiarkan Pembakaran Masjid dan Properti Muslim

New Delhi — Korban tewas kekerasan agama di India menjadi 20, dan polisi India dituduh membantu kelompok Hindu garis keras menyerang dan membakar properti masyarakat Muslim.

Kekerasan dimulai sehari setelah Kapil Mishra, pemimpin Partai Bhartiya Janata, memperingatkan pemrotes anti UU Kewarganegaraan mengakhiri aksi damai di Jafrabad dan Maujpur — timur laut India.

Senin 24 Februari 2020 polisi menggunakan gas air mata dan grant asap untuk membubarkan pengunjuk rasa, dan orang-orang yang melempar batu.

Press Trust of India melaporkan sebuah pasar terbakar. Saat itu kelompok garis eras Hindu mula turun ke jalan. Dalam video yang diposting di sosial mereka meneriakan Jai Shree Rama, teriakan pujian kepada Dewa Rama.

Yang terjadi kemudian adalah masyarkat Muslim pengunjuk rasa menjadi sasaran serangan kekerasan. Rumah dan masjid menjadi sasaran pelemparan dan pembakaran.

Polisi dituding membiarkan, atar bahkan membantu, aksi pembakaran. The Wire memberitakan tidak ada polisi bertindak ketika kelompok garis keras Hindu membakar sebuah masjid di New Delhi.

Belum ada respon dari pemerintah berkuasa atas makin banyak korban jatuh.

Back to top button