Crispy

Putri Leopold III Desak Belgia Minta Maaf Kepada Rakyat Kongo

  • Di masa Leopold II, anak-anak Kongo dibawa ke Belgia dan ditempatkan di kebun binatang.
  • Sepuluh juta rakyat Kongo tewas selama penjajahan Belgia; 1908-1960, demi karet.
  • Kini keluarga Kerajaan Belgia tak bisa apa-apa ketika menyaksikan patung Leopold II dihancurkan.

London — Putri Marie-Esmeralda, putri bungsu Raja Leopold III, mendesak pemerintah Belgia mengeluarkan permintaan maaf secara resmi atas kekejaman selama penjajahan atas Kongo.

“Saya pikir sangat penting bagi kita mengangkat masalah permintaan maaf atas nama Belgia kepada rakyat Kongo, atas kekejaman negara kita selama penjajahan,” kata Putri Marie-Esmeralda dalam wawanara dengan Radio Televisi Belge-Francophone (RTBF)

Marie-Esmeralda kini bermukim di London. Ia mendukung gerakan Black Lives Matter, yang dipicu kematian George Floyd dan menyebar ke seluruh dunia.

Belgia melakukan kekejaman tak terperi selama menjajah Kongo, terutama saat Raja Leopold II bertahta 1885-1908. Sekitar 10 juta warga Kongo tewas terbunuh, disiksa sampai mati, kelaparan, dan penyakit.

Anak-anak Kongo di bawa ke Belgia, ditempatkan di kebun bintang dan menjadi atraksi menarik. Orang-orang melempar pisang dan makanan lain ke anak-anak kulit hitam yang berada di kandang.

Mereka, anak-anak itu, benar-benar diperlakukan seperti kera. Praktek itu tidak ada lagi, tapi kebiasaan melempar pisang ke penduduk kulit hitam sebagai perilaku rasis seolah abadi di masyarakat Eropa.

“Raja tidak akan pernah bisa melakukan permintaan maaf sendiri,” kata Putri Marie-Esmeralda. “Akan sangat kuat jika pemerintah dan raja melakukannya bersama, mengingat sisi pribadi keluarga kerajaan dalam debat ini.”

Putri Marie-Esmeralda berada di belakang penghancuran patung-patung tokok kolonial. Ia tidak setuju dengan mereka yang mengatakan tokoh-tokoh itu mengajarkan generasi saat ini tentang masa lalu.

“Saya berharap bagian sejarah Belgia mulai diajarkan dari sudut pandang Afrika,” kata sang putri yang bekerja sebagai juralis dan pembuat film dokumenter.

Ketika Black Lives Matter di Inggris dan AS menghancurkan patung-patung kolonialis, di Belgia terjadi pengrusakan patung-patung Raja Leopold II.

Keluaga Kerajaan Belgia tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka tahu reputasi Leopold II saat memerintah Kongo. Sejarah mencatat bagaimana dia membunuh, atau memotong tangan orang-orang Kongo.

Semua kekajahan berkaitan dengan kebijakan perburuhan untuk mengumpulkan karet. Belgia saat itu memonopoli pasar karet, dan Raja Leopold II menjadi sangat kaya.

Antara 1885 sampai 1908 Kongo adalah negara bebas, dengan setiap orang bisa masuk dan mengelola. Tahun 1908 Kongo resmi dijajah Belgia, sampai kemerdekaannya tahun 1960.

Selama kurang seratus tahun, Belgia membunuh sepuluh juta rakyat Kongo. Mungkin inilah penjajahan paling keji dalam sejarah manusia.

Back to top button