Crispy

Rusia dan Korut Lancarkan Serangan Siber ke Lembaga Penelitian Pembuat Vaksin

  • Korea Utara memiliki 6.000 tentara peretas yang beroperasi dari Cina dan Rusia.
  • Serangan siber terhadap pengembang vaksin harus dikutip masyarakat beradab.

Seattle — Microsoft mendeteksi serangan siber tiga entitas asing, termasuk dua dari Korea Utara, terhadap perusahaan dan lembaga penelitian yang bekerja mengembangkan vaksin Covid-19.

Tom Burt, wakil presiden untuk keamanan dan kepercayaan pelanggan, mengatakan dalam beberapa bulan terakhir kami mendeteksi serangan dari tiga aktor negara-bangsa, dengan target tujuh perusahaan terkemuka yang terlibat langsung dalan penelitian dan perawatan untuk Covid-19.

Tujuh perusahaan yang disasar berlokasi di Kanada, Prancis, India, Korea Selatan, dan AS.

“Serangan datang dari Strontium, seorang aktor yang berasal dari Rusia, dan dua aktor yang berasal dari Korea Utara yang kami sebut Zinc dan Cerium,” ujar tulis Burt dalam blog yang diposting di situs Microsoft.

Peretas Korea Utara menggunakan email spear-phishing, menyamar sebagai perwakilan Badan Kesehatan Dunia (wHO) untuk membobol perusahaan-perusahaan itu dan mencuri informasi.

“Mayoritas serangan ini diblokir oleh perlindungan keamanan yang dibangun di dalam produk kami,” tulis Burt. “Kami memberi tahu semua organisasi menjadi target. Jika serangan berhasil, kami menawarkan bantuan.”

Burt menegaskan serangan terhadap pengembang vaksin tidak masuk akal, dan harus dikutuk oleh masyarakat beradab.

“Microsoft menyeru pemimpin dunia untuk menegaskan bahwa hukum internasional melindungi fasilitas perawatan kesehatan, dan mengambil tindakan menegakan hukum,” kata Burt.

Korea Utara memiliki 6.000 tentara peretas. Sebagian besar beroperasi di negara lain, terutama Cina dan Rusia. Mereka sering terlibat dalam sarangan siber.

Back to top button