Syekh Ali Jaber Ditusuk Saat Safari Dakwah di Lampung
Jernih — Peristiwa tragis menimpa ulama dan pendakwah Syekh Ali Jaber yang ditikam orang tak dikenal di lapang Mesjid Falahuddin, Amin, Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung . Kejadian yang berlangsung pada Minggu sore (13/9/2020) itu terjadi ketika Syekh Ali sedang safari dakwah untuk mengisi kajian di hari Minggu.
Saat diwawancara oleh Kabar Petang TV One pada Minggu, (13/9/2020) Syekh Ali Jaber menjelaskan penusukan terjadi di atas panggung yang berada di halaman mesjid dan berada dekat dengan jalan. Peristiwa penusukan itu terjadi setelah sekitar 15 menit Syekh Ali membuka acara.
Sebelum kejadian, Syekh Ali Jaber terlebih dulu mengawali acara dengan menyampaikan himbauan protokol kesehatan dan jaga jarak kepada para jamaah. Kemudian dari atas panggung Syekh Ali Jaber melihat spanduk yang bertuliskan tentang wisuda hapalan Qur’an.
Kepada panitia Syekh Ali Jaber kemudian meminta seorang anak yang akan diwisuda untuk naik kepanggung. Ulama kelahiran Madinah, 3 Februari 1976 ini bermaksud mengetes dan membantu bacaan anak tersebut.
Setelah selesai, Syekh Ali meminta ibu si anak untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan dan berharap anak tersebut dapat menjadi hafidzah. Namun handphone ibu anak tersebut tidak bisa digunakan untuk foto.
Syekh Ali kemudian menengok ke kiri untuk meminta tolong jamaah untuk meminjamkan hapenya, namun saat dirinya menengok ke kanan, ia melihat seseorang berlari di atas panggung dan sudah ada dihadapannya.
Lelaki berkaus bru itu tiba-tiba menusukan pisau kepada Syekh Ali yang sontak mengangkat tangannya untuk melindungi badan bagian atas.
“Subhanallah ketika menoleh kekanan, saya tiba-tiba kaget meliha ada orang sudah ada di hadapan saya. dan saya langsung qadarullah respon. Kalau saya tidak lihat ke kanan mungkin bisa, qadarullah ke leher saya atau ke dada saya. “ Kata Syekh Ali kepada Kabar Petang.
Syeh Ali sempat melawan sehingga pisau si penyerang patah karena tertancap cukup dalam, sampai ke bagian otot tangannya. Kejadian tersebut membuat gempar dan jamaah yang segera menangkap pelaku untuk diamankan.
Namun sebelum diamankan beberapa jamaah sempat menghajar si pelaku. Saat ditangkap, pria berbaju biru itu mengaku bernama Alvin.
“Ya jujur saja, kasihan pas liat jamaah menghajar dan memukul dia. Saya bilang, jangan, amankan saja dulu, biar ini tugas polisi, jangan kita main hukum sendiri.” Ujar Syekh Ali. Pelaku kemudian diamankan di ruang mesjid sampai kemudian petugas polisi datang dan membawanya ke kantor polisi.
Sedangkan Syekh Ali segera di rawat di Puskesmas Gedong Air. Akibat dari tusukan itu tangan kanan bagian atas mengalami luka cukup dalam sampai tembut ke bagian ototnya sehingga harus dijahit sebanyak kurang lebih 10 jahitan. Setelah menadapat penanganan, kini kondisinya mulai membaik.
“Mulai sedikit kering. Awal-awalnya saya berdarah terus sampai baju sebelah kanan basah oleh darah yang keluar karena lukanya cukup dalam. Makanya dikasih obat suntik kemudian dikasih jahitan bagian dalam dengan dagingnya karean ototnya sangat dalam.” Papar Syekh Ali.
Menurut Syekh Ali, pelaku penusukan yang terlihat hanya satu orang, bertubuh kurus dan tampak masih muda. Penyerangan tak terduga itu lepas dari pengamatan Jamaah yang saat itu sedang fokus memperhatikan Syekh Ali.
“Saya lihat masih anak muda, diperkirakan 20 tahun, kurus banget. Saya lihat dari wajahnya ketika berhadapan dan diamankan. “ Ujar Syekh Ali.
Pendakwah yang tampil sebagai juri pada Hafiz Indonesia dan da’i yang wajahnya akrab dilihat dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional itu mengutarakan dugaan motif dari penusukan itu. Menurutnya tidak mudah untuk melakukan tindakan itu.
“Seperti ada dorongan atau ada yang menyuruh atau lainnya. Karena kalau dilihat dari, mohon maaf, segi fisiknya, tak mungkin dia bisa dengan mudah (melakukan penusukan). Butuh mental yang kuat untuk melakukan hal seperti ini.”
Pelaku penusukan kini diamankan di Kepolisian Sektor Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Tanjungkarang Barat, AKP David Sianipar, yang mengatakan bahwa pelaku tengah menjalani pemeriksaan di Mapolsek.
Syekh Ali Jaber merupakan anak pertama dari 12 bersaudara. Berkat didikan ayahnya yang keras dalam mengajarkan agama Islam di Madinah membuat Ali Jaber termotivasi sehingga akhirnya ia menjadi seorang da’i. Bahkan sejak usia 13 tahun, Syekh Ali Jaber telah mampu menghapal 30 juz Al-Qur’an. [ ]