Taiwan Bantah Tembak Jet Tempur SU-35 Milik Cina
“Komando Angkatan Udara telah membantah laporan penembakan Su-35. Informasinya salah dan sama sekali tidak benar”
JAKARTA – Kementerian Pertahanan Taiwan membantah telah menembak jatuh Jet Tempur Su-35 milik Cina, setelah media sosial ramai membicarakan hal tersebut. Taiwan menyebut tindakan jahat itu sengaja dibuat dan menyebarkan informasi palsu di Internet dalam upaya untuk membingungkan.
“Komando Angkatan Udara telah membantah laporan penembakan Su-35. Informasinya salah dan sama sekali tidak benar ” tulis Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan dirilis Defense News, Minggu (6/9/2020).
Sebelumnya, beberapa video di Twitter menunjukkan sebuah pesawat dilalap asap tebal di lokasi yang tidak diketahui. Diduga pesawat perang yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLAAF) melintasi Selat Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan menjelaskan, Matra Udara menekankan bahwa untuk menjaga keamanan wilayah tersebut, pihaknya terus memantau secara dekat kondisi laut dan wilayah udara di sekitar Selat Taiwan.
“Ini memberikan informasi yang benar pada waktu yang tepat untuk mencegah penyebaran berita palsu dan untuk menghindari keresahan sosial, dan mengimbau orang untuk yakin,” tulis Defense.
Taiwan mengatakan, sistem rudal Angkatan Udara memilikinya melacak jet tempur PLA J-10 dan J-11 yang melintasi “garis tengah” Selat Taiwan, dan mengusirnya.
“Pada 10 Agustus, Cina mengirim pesawat tempur yang sama ke wilayah udara Taiwan ketika Menteri Kesehatan AS, Alez Azar menemui Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen. Jet-jet itu mundur setelah pesawat patroli Taiwan mengeluarkan peringatan radio dan mengaktifkan rudal pertahanan,” katany.
Taiwan saat ini memiliki HAWK (I-HAWK), dan sistem pertahanan udara Tien Kung (Sky Bow) dan ANTELOPE yang diproduksi di dalam negeri. Ia telah membeli Modified Air Defense System (MADS), varian yang ditingkatkan dari sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) PATRIOT.
Mengutip Cina Military Power, pada 1 September PLA Cina berhasil memblokir negara kepulauan itu, tetapi tidak mampu melakukan perang habis-habisan. [Fan]