Crispy

Temuan Daftar 12 Ribu Simpatisan Adolf Hitler Picu Perburuan Harta Karun Nazi

  • Perburuan dimulai dengan temuan 12 ribu nama simpatisan Nazi di Argentina.
  • Selama Perang Dunia II, simpatisan Nazi dikabarkan mengirim uang ke Credit Suisse.

JERNIH — Daftar 12 ribu anggota Nazi Jerman, yang sebelumnya diyakini telah dihancurkan, muncul di Argentina. Sejumlah pengacara dari tiga benua memulai perburuan harta karun Nazi di bank-bank Swiss.

Bild, sebuah harian di Jerman, menulis kekayaan miliaran dolar terkait Nazi itu bisa saja disimpan dalam satu rekening di Credit Suisse selama 78 tahun terakhir.

Daftar berisi 12 ribu nama anggota Nazi adalah mereka yang tinggal di Argentina. Daftar itu juga menyebut seluruh dari 12 ribu anggota Nazi itu telah mentrasnfer uang ke bank di Swiss.

Pedro Filipuzzi, penyelidik Argentina, menemukan daftar 12 ribu mantan simpatisan dan anggota Nazi yang tampaknya berkontribusi pada satu atau lebih rekening bank di Schweizerische Kreditanstalt, yang sejak 1990an ganti nama menjadi Credit Suisse, di Zurich, Swiss.

Filipuzzi menyerahkan daftar itu ke Simon Wiesenthal Center, organisasi hak asasi manusia Yahudi yang meneliti Holocaust dan menentang anti-semitisme, kebencian, dan terorisme.

Daftar itu berisi nama-nama mereka yang tergabung dalam organisasi Nazi di Argentina, yaitu Union Alemana de Gremios, atau Persatuan Sindikat Jerman. Organisasi ini menghilangkan jejak anggota Nazi yang melarikan diri ke Amerika Latin.

Menurut Simon Wiesenthal Center, uang yang ditransfer ke bank Swiss bisa saja hasil jarahan dari korban Yahudi. Anggota Nazi sering mentranser uang dari Credit Suisse ke bank Jerman.

Dalam pernyataannya, Simon Wiesenthal Center mengatakan telah mengirim surat ke wakil presiden Credit Suisse Christian Kung, tahun 2020.

“Kami percaya sangat mungkin akun tidak aktif itu menyimpan uang yang dijarah dari korban Yahudi di bawah hukum Aryanisasi Nuernberg 1930-an,” tulis Simon Wiesenthal Center. “Kami menyadari Anda sudah memiliki penggugat sebagai ahli waris Nazi dalam daftar.”

Simon Wiesenthal Center dikabarkan meminta akses ke arsip Credit Suisse, untuk menyelesaikan masalah ini atas nama korban selamat Holocaust yang semakin berkurang.

Mungkin tidak semua dari 12 ribu orang dalam daftar itu mentransfer uang Nazi Jerman, tapi semua yang melakukannya ada dalam daftar itu. Bank, kata Simon Wiesenthal Center, harus membuka arsipnya agar bisa diselidiki.

Menyambut Nazi

Menurut catatan sejarah rezim militer pro-Nazi di Argentina pimpinan Presiden Jose Felix Uriburu — juga dijuluki Von Pepe — dan penggantinya; Agustin Pedro Justo, menyambut baik kehadiran Nazi di Argentina selama masa kekuasaannya.

Dokumentasi itu, dengan nama-nama kontributor perjuangan Nazi, ditemukan di Kongres Argentina tahun 1941, setelah serangan polisi ke markas besar Persatuan Serikat Jerman selama pemerintahan anti-Nazi Presiden Roberto Ortiz.

Ketika Grupo de Oficiales Unidos, atau Kelompok Perwira Bersatu, yang pro-Nazi mengambil alih Argentina tahun 1943, seluruh temuan hasil penggrebekan itu — termasuk daftar 12 ribu nama — dibakar.

Namun, Filipuzzi menemukan salinan asli daftar itu ketika bekerja di ruang penyimpanan di bekas markas besar Nazi di Buenos Aires tahun 1984. Saat itu Filipuzzi berusia 20 tahun.

Daftar setebal 500 halaman itu mencantumkan nama dalam urutan abjad serta tanggal lahir, dan angka besar yang diyakini sebagai referensi uang.

Sejumlah perusahaan Jerman yang memiliki kantor di Argentina saat itu juga disebut dalam daftar.

Bild mengatakan selama bertahun-tahun pendukung Nazi di Argentina membayar jutaan dolar ke rekening di Banco Transalantico Aleman, akan perusahaan Deutsche Bank.

Secara resmi, uang itu digunakan untuk Bantuan Musim Dingin Jerman, dikenal sebagai Winterhilfswerk — sebuah penggalangan donasi tahunan oleh Kesejahteraan Rakyat Sosialis Nasional. Seharusnya uang itu digunakan membiayai pekerjaan amal.

Menurut Bild, tidak semua uang jatuh ke tangan Nazi, dengan daftar yang menunjukan sebagian uang itu masuk ke rekening di Credit Suisse.

Aset rahasia ini dikelola secara pribadi oleh presiden bank Ludwig Freude, yang meninggal tahun 1956, seorang pengusaha Jerman-Argentina dan Sosialis Naisonal bersemangat.

Penyelidikan Sendiri

Meski menemukan daftar itu tahun 1984, Filipuzzi baru menyadari pentingnya dokumen itu bertahun-tahun kemudian. Dia melakukan penyelidikan sendiri. Ia menelusuri keturunan Ludwig Freude, tapi Credit Suisse dikabarkan menghalanginya.

Tahun 2019, setelah gagal mendapatkan akses ke Credit Suisse, Filipuzzi menyerahkan daftar itu ke Simon Wiesenthal Center.

Namun pengacara Wiesenthal tidak diberi pandangan sekilas tentang bisnis perbankan, begitu pula keturunan para petinggi Nazi. Pemilik perusahaan dalam daftar itu juga tidak tertarik membantu menemukan uang yang hilang.

Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, demikian pihak Credit Suisse dalam pernyataan tertulis, seseorang harus menghubungi pengadilan internasional.

Namun bank Swiss kini sedang menyelidiki sendiri. Sebanyak 40 karyawan, sejarawan, pengacara, pakar keuangan, mencari akun rahasia yang mungkin disamarkan di perusahaan itu.

Seorang juru bicara Credit Suisse mengatakan; “Sejauh ini kami belum menemukan akun itu.”

Bild mengatakan pengacara dari Buenos Aires, Washington, Berlin, dan Zurich, terlibat dalam pencarian. Seorang pengacara yang dekat dengan kasus ini, nama tidak disebutkan, mengatakan; “Jika akun itu dibuat atas nama perusahaan, bukan atas nama Ludwig Freude, maka hampir tidak mungkin mengidentifikasi akun tersebut.

Back to top button