Tentara Myanmar Makin Brutal, Serang Tiga Desa dan Paksa Penduduk Mengungsi
- Serangan pertama terjadi 9 April. Tentara menangkap pemimpin unjuk rasa.
- Serangan Senin 12 April malam memaksa 3.000 penduduk melarikan diri, meninggalkan semua yang dimiliki.
JERNIH — Tentara Myanmar menyerbu tiga desa di Kotapraja Taungdwingyi, Wilayah Magwe, sepanjang Senin 12 April malam. Ribuan orang mengungsi.
Myanmar Now memberitakan tiga desa yang diserbu adalah Pat Lal Gyi, Pyin Chaung dan Si Thar, yang berjarak 12 mil dari Taungdwingyi.
Serangan ke tiga desa ini bukan baru, tapi dimulai sejak 9 April, menyusul aksi protes setiap malam. Puncaknya adalah ketika Desa Pyin Chaung bersiap menentang penunjukan administrator area oleh dewan militer.
Tentara tiba di Pyin Chaung, Jumat 9 April, untuk menggeledeah 12 rumah pemimpin protes dan menangkap tiga penduduk.
Sore hari mereka yang ditahan dibebaskan. Satu orang masih dalam perawatan medis akibat luka serius akibat penyiksaan di tahanan.
“Mereka menghancurkan rumah pemimpin protes,” kata seorang penduduk. “Dapur, pompa, panci, wajah, dan semuanya. Mereka menghancurkan tanaman, padi, biji wijen, dan lainnya.”
Malam 12 April tentara memasuki tiga desa, melepas tembakan, dan mengintimidasi penduduk. Tentara melanjutkan aksi dengan menggrebeg rumah komunitas.
Lebih 3.000 penduduk desa mengungsi, termasuk orang tua, seorang wanita yang baru melahirkan. Mereka berjuang mendapatkan makanan dan tempat berlindung.
“Tidak ada yang berani tinggal di desa,” kata penduduk Desa Pat Lal Gyi. “Semura orang lari. Tidak ada yang tersisa.”
Sebuah rumah dibakar, dan penduduk menyaksikan dari bukit yang menghadap ke desa. Ada sekitar 1.300 rumah di tiga desa yang digrebeg.
Tentara Myanmar kini lebih suka menyerang desa-desa, karena dari sinilah massa pengunjuk rasa berasal. Mereka berharap mengintimidasi, membunuh, dan mengusir penduduk, agar tidak terlibat aksi unjuk rasa.