Terkenang Pembangunan Jembatan Teluk Kendari, Tina Nur Alam: Berikutnya Jembatan Buton-Muna dan Konsel-Muna
- Tina Nur Alam akan menjelaskan kedua proyek ini dalam debat kandidat gubernur Sultra edisi kedua.
- Dua proyek ini sangat penting untuk konektivitas wilayah dan pengembangan ekonomi.
KENDARI – Tina Nur Alam, calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), kerap terkenang perjuangan pembangunan Jembatan Teluk Kendari. Kini, calon nomor urut empat itu berjanji memperjuangkan pembangunan Jembatan Muna-Buton dan Muna-Konawe Selatan (Konsel).
“Pembangunan dua jembatan ini adalah bagian upaya memperkuat infrastruktur dan konektivitas wilayah,” kata Tina Nur Alam dalam kampanye terbarunya.
Menurut Tina, pengalaman mendampingi Nur Alam — suaminya yang mantan gubernur Sultra — memperjuangkan Jembatan Teluk Kendari (JKT) memberinya wawasan tentang proyek infrastruktur besar.
Jembatan Teluk Kendari, yang selesai dibangun dan diresmikan pada 2020, telah menjadi salah satu jalur vital dalam menggerakkan perekonomian Sultra. Jembatan ini mempercepat mobilitas antara Kendari dan Poasia yang kini ditempuh dalam beberapa menit. Sebelumya, waktu tempuh Kendari-Poasia lebih satu jam, karena kendaraan harus berjalan melingkar.
Membentang sepanjang 1,34 km, Jembatan Teluk Kendari juga menjadi jalur utama untuk distribusi logistik dan barang ke berbagai wilayah di Sulawesi Tenggara, termasuk Muna dan Buton, sehingga memberikan manfaat langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Jembatan Teluk Kendari adalah bukti nyata bagaimana infrastruktur mampu merubah wajah ekonomi sebuah daerah. Dengan pembangunan jembatan Muna–Buton dan Muna–Konsel, kita ingin memperluas manfaat tersebut, menghadirkan konektivitas yang lebih baik untuk masyarakat Sultra,” ujar Tina.
Menurutnya, proyek tersebut adalah langkah selanjutnya yang tak kalah penting, dan pembangunan jembatan ini akan membawa efek positif, khususnya bagi peningkatan akses dan pengembangan ekonomi di sektor maritim dan perikanan.
Dalam debat kandidat kedua yang dijadwalkan berlangsung pada 1 November 2024, Tina berencana memaparkan visi lebih luas tentang proyek jembatan ini dalam konteks pembangunan yang terintegrasi di Sultra. Sebagai pendukung setia program Bahteramas yang pernah berhasil membawa kesejahteraan di masa kepemimpinan Nur Alam, Tina menyebut dirinya dan pasangannya; La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, sebagai tokoh yang memahami apa yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek tersebut.
“Proyek ini bukan hal yang sederhana dan membutuhkan anggaran yang signifikan hingga triliunan rupiah. Karenanya, kita akan menggandeng pemerintah pusat, mengoptimalkan potensi yang ada, dan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh Sultra yang mendukung sektor infrastruktur seperti Bapak Ridwan Bae,” ujar Tina. Ridwan Bae, yang merupakan ayah calon wakil gubernur Tina, Ihsan Taufik Ridwan, saat ini duduk di Komisi V DPR RI yang fokus pada bidang infrastruktur.
Dukungan terhadap Tina pun terus menguat, terutama dari masyarakat yang sudah merasakan dampak positif Jembatan Teluk Kendari. Para warga mengungkapkan keyakinan mereka bahwa Tina adalah sosok yang tepat untuk membawa proyek jembatan baru ini terwujud.
“Kami percaya Bu Tina bisa melanjutkan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, karena beliau sudah terbukti berpengalaman dan peduli,” kata Irwan, seorang warga Kendari.
Program Bahteramas Berlayar Kembali, yang menjadi visi unggulan pasangan Tina–Ihsan, dirancang untuk melanjutkan capaian sebelumnya dengan berfokus pada peningkatan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan. Tina pun menegaskan bahwa visi ini lebih dari sekadar janji politik, melainkan rencana konkret untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.
Dengan pengalaman dan dukungan yang kuat, Tina yakin bahwa proyek jembatan penghubung antarpulau ini dapat terwujud. “Insya Allah, dengan kepercayaan masyarakat, kami akan mewujudkan konektivitas yang selama ini diimpikan masyarakat Sultra,” kata Tina. []