Tersangka Penembakan Panti Pijat di AS Taat Beragama tapi Mengidap Kecanduan Seks
- Tyler Bayless, rekan satu kamar Aaron Long di panti rehabilitasi, mengatakan tersangka beberapa kali mengatakan tak bisa mengatasi kecanduan seks dan pergi ke panti pijat.
- Di Georgia, panti rehabilitasi merawat pecandu alkohol dan narkoba. Long dirawat karena kecanduan seks.
- Long sangat relijius, dan sering berdiskusi soal agama.
JERNIH — Robert Aaron Long, tersangka pelaku penembakan panti pijat dan spa di Atlanta, AS, mengaku kecanduan seks.
“Long punya masalah yang dia anggap sebagai kecanduan seks, dan melihat panti pijat dan spa sebagai lokasi yang memungkinkannya melampiaskan hasrat,” kata Kapten Jay Baker dari kantor Sheriff Cherokee County.
“Tempat-tempat itu adalah godaan yang ingin dia singkirkan,” lanjut Kapten Baker.
Long, masih menurut Kapten Baker, membantah dorongan bias rasial di balik motif penembakan meski enam dari delapan korban adalah wanita Asia.
Sebelumnya, The Daily Beast melacak latar belakang Long dan menemukan pemuda usia 21 tahun itu adalah figur taat beragama. Ayah Long adalah pendeta. Rekan-rekan Long di sekolah menengah mengatakan Long kerap menghadiri sekolah minggu, dan terlibat dalam diskusi keagamaan.
Tyler Bayless mengenal Long saat berbagi unit perumahan di Maverick Recovery — fasilitas rehabilitasi di Roswell, Georgia, antara Agustus 2019 sampai Januari 2020.
Sebagian besar penghini fasilitas rehabilitasi adalah penduduk kecanduan alkohol dan narkoba, tapi Long dirawat karena kecanduan seks.
“Itu kecanduan yang benar-benar menyiksanya,” kata Bayless kepada CNN. “Ia putus asa dengan masalah kecanduan seks.”
Bayless membenarkan anggapan bahwa Long sangat relijius. Long, menurut Bayless, sering bersinggungan dengan orang lain soal interpretasinya pada ayat-ayat Alkitab.
“Dalam beberapa kesempatan Long mengatakan kecanduan seks-nya kambun, dan pergi ke panti pijat untuk melampiaskan libido-nya,” kata Bayless.
Saat mendengar Long menjadi tersangka penembakan panti pijat, Bayless mengaku terkejut. Mantan rekan Long di panti rehabilitasi, dan sama-sama dirawat akibat kecanduan seks, menolak berkomentar.
“Saya cukup lama tidak berbicara dengan Long,” kata mantan penghuni fasilitas rehabilitasi itu.