Crispy

UEA Tertarik Beli Jet Tempur Buatan Korsel-Indonesia

  • Azan Al Nuaimi, komandan AU Uni Emirat Arab, ikut terbang dengan KF-21 untuk mengetahui kemampuan jet tempur itu.
  • Ketertarikan UEA menjadi titik balik proyek patungan Korsel-Indonesia yang terganggu penundaan pembayaran dari Jakarta.

JERNIH — Uni Emirat Arab (UEA) tertarik dengan jet tempur KF-21 buatan Korea Selatan (Korsel)-Indonesia di tengah ketidak-pastian komitmen finansial Jakarta untuk pengembangan bersama mesin perang udara pertama buatan kedua negara.

Analis militer mengatakan hubungan pertahanan Korsel dengan negara Timur Tengah dapat menandai titik balik bagi proyek patungan bernilai jutaan dolar dengan Indonesia. Proyek ini terganggu oleh penundaan pembayaran dan pemotongan kewajiban finansial oleh Jakarta.

Menurut Badan Program Akuisisi Pertahanan Korsel (DAPA), delegasi militer UEA yang dipimpin Mayjen Rashed Mohammad Al Shamsi bertemu dengan pemimpin DAPA Seok Jong-gun di Seoul, Kamis 17 April, untuk membahas kerja sama pertahanan.

Sebelumnya, delegasi UEA berkunjung ke kantor pusat pengembang KF-21 Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan. Selama kunjungan itu, Azan Al Nuaimi — komandan Pusat Perang Angkatan Udara UEA — berpartisipasi dalam uji terbang untuk menilai kemampuan KF-21.

Sehari sebelumnya, pejabat UEA mengatakan pembicaraan dengan Kepala Staf AU Korsel Jenderal Lee Young-soo. Kedua pihak menandatangani surat pernyataan kerja sama komprehensif yang melibatkan KF-21 dan sepakat mengadakan diskusi rutin.

“UEA menunjukan minat kerja sama di bidang angkatan udara. Perjanjian ini menguraikan potensi pengamatan UEA dalam program KF-21,” kata seorang pejabat AU Korsel.

Ini bukan kerja sama pertahanan pertama antara kedua negara. Sebelumnya, tahun 2022, UEA memutuskan untuk membeli sistem rudal permukaan ke udara jarak menengah Cheongung II senilai empat triliun won, dan menjadi negara pertama yang membeli sistem antirudal yang dikembangkan Korsel.

Back to top button