Crispy

Upaya Terakhir Ilmuwan Eropa Menyelamatkan ‘Kucing Hantu’

  • Seabad lalu Lynx Balkan, yang berjuluk Kucing Hantu, tersebar di Albania, Kosovo, dan Makedonia Utara.
  • Deforestasi dan perburuan liar membuat populasi mereka menyusut, dan diperkirakan tersisa 40 ekor.

JERNIH — Menghadapi ke danau biru, pegunungan di tenggara Albania itu adalah rumah bagi ‘Kucing Hantu‘ — julukan berabad-abad bagi Lynx Balkan. Di tempat ini, sejumlah ilmuwan melakukan upaya terakhir untuk menyelamatkan spesies kucing hutan Eropa itu dari kepunahan.

Lynx Balkan menyebar di Albania, Kosovo, dan Makedonia Utara, tapi jumlahnya tak lebih dari 40 ekor. Penyebabnya adalah deforestasi dan perburuan besar-besaran.

Tahun 1980-an masih terdapat 200 ekor Lynx Balkan di Albania. Kini, jumlahnya diperkirakan hanya 10. Lynx Balkan benar-benar menjadi hantu; sulit ditemui dan bisa muncul tiba-tiba.

“Jika kami tidak bisa meningkatkan populasinya, kami sangat prihatin. Dunia mungkin akan kehilangan Lynx Balkan selamanya,” kata Manuela von Arx dari Yayasan Swiss Kora, bagian dari program pemulihan Lynx Balkan.

Selama 15 tahun terakhir, LSM Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Alam di Albania (PPNEA) berusaha menyelamatkan hewan yang oleh panduduk lokal disebut harimau Balkan.

Pekakut, Sukar Dipahami

Di Pegunungan Mali-i-Thate yang menghadap ke Danau Prespa, dua ahli memasang kamera otomatis di atas pohon ex. Mereka berharap menangkap gambar karnivora pemalu dan sukar dipahami itu tidur di siang hari dan berburu di malam hari.

Binatang buruan Lynx Balkan adalah rusa, kelinci, chamois, dan binatang lain.

“Sulit mendapatkan gambar yang bagus,” kata Illir Shyti, insinyur kehutanan saat bersama Melitjan Nezaj, rekannya, memeriksa posisi kamera.

November 2021 kamera itu menangkap seekor Lynx Balkan yang datang dari Makedonia Utara, yang oleh para ahli dipuji sebagai pertanda baik ketahanan spesies itu.

“Kami berharap bisa menangkap gambar hewan itu lagi tahun ini,” kata Nejaz, yang ahli biologi.

Lynx Balkan unik. Yang membedakannya dengan spesies serupa lain adalah bulu halus tutul dan jumbai di ujung telinga.

“Pelacakan yang cermat adalah bagian penting perlindungannya,” kata Blendi Hoxha, koordinator proyek Lynx PPNEA. “Kita harus mengamati dan memahami pergerakannya.”

Setiap bukti terdokumentasi tentang eksistensi Lynx Balkan diawasi karena memberi harapan akan kelangsungan hidupnya.

Sejak 2014 Albania mengeluarkan larangan berburu Lynk Balkan, tapi itu tidak menjadikan Kucing Hantu terlindungi dari perburuan liar. Setidaknya 14 Lynx Balkan terbunuh sejak 2006.

Piala Boneka

Lynx Balkan terakhir ditangkap tahun 2020. Tubuh hewan itu diisi sesuatu dan dipasang di samping kulit binatang liar lainnya di sebuah bar di Elbasan, selatan Tirana.

Di Albania, perburuan hewan dilindungi diancam hukuman tujuh tahun penjara, tapi sistem peradilan sama sekali tidak tertarik dengan masalah ini.

Gentian Rumano, pengacara PPNEA, mengajukan keluhan ke bar itu tapi pengadilan membatalkan karena kurang bukti. Padahal, siapa pun tahu yang dipasang di bar itu adalah Lynx Balkan yang terbunuh tahun 2020.

Albania, Kosovo, dan Makedonia Utara tergabung dalam program pemulihan Lynx Balkan, yang ditandai oleh hadirnya Euronatur dan Mava, yayasan asing yang melakukan tindakan seperti Kora.

Alexander Trajce, kepala PPNEA, mengatakan ketiga negara menciptakan zona perlindungan baru tempat Lynx Balkan hadir dan berkembang biak.

Ketiga negara juga berusaha mendidik pemburu dan masyarakat umum tentang posisi Lynx Balkan yang terancam punah.

Namun pertempuran masih akan berlangsung lama. Sebab, populasi Lynx Balkan benar-benar di ambang kepunahan total.

Back to top button