Virus Korona: Cina Melacak Pengikut Gereja Yesus Shincheonji
Beijing — Peneliti melacak anggota Gereja Yesus Shincheonji, sekte rahasia yang dikaitkan dengan wabah virus korona di Korea Selatan, yang diduga memiliki banyak anggota di Cina.
Mengutip sejumlah sumber, South China Morning Post memberitakan Cina saat ini sedang menyelidiki berapa anggota Shincheonji yang megnunjungi Korea Selatan.
Baca Juga:
— Keliru Merespon Wabah Virus Korona, Presiden Korsel Terancam Dimakzulkan
–– Virus Korona Sedang Menyebar ke Sekujur AS
— Warga Muslim Uyghur di Xinjiang Diduga Kelaparan
Laporan awal menyebutkan Shincheonji punya 200 anggota di Propinsi Hubei. Peneliti telah memeriksa mereka, dan beberapa dinyatakan bebas virus korona.
Di luar Hubei, Shincheonji diperkirakan memiliki 20 ribu pengikut. Tidak diketahui berapa dari jumlah itu yang menjalani pemeriksaan dan dinyatakan positif mengidap virus korona.
Gereja Yesus Shincheonji, menurut sumber-sumber Kristen mainstream, adalah sekte tertutup dan non-ortodoks. Gereja didirikan Lee Man-hee, kini berusia 89 tahun, yang mengklaim diri sebagai gembala pilihan Allah dan berstatus sama dengan Yesus.
Pengikut Shincheonji percaya Lee Man-hee abadi, dan satu-satunya yang menjujung tinggi kebenaran Alkibat. Gereja lainnya, dalam pandangan Lee Man-hee, milik setan.
Gereja Yesus Shincheonji naik daun setelah dikaitkan dengan wabah virus korona di Korea Selatan. Lebih dari setengah jamaah Shincheonji terjankit, dengan satu super spreader.
Selain jamaah Shincheonji, kelompok besar korban terjangkit virus korona dalah mereka yang menghadiri pemakaman di Cheongdo. Pemakaman tiga hari digelar sebuah gereja di rumah sakit setempat.
Peneliti, yang menolak disebut jadi dirinya, kini sedang mengejar orang-orang yang menghadiri pemakaman pada Jaunari 2020 itu.