Guru Besar Unas tersebut mengatakan, Yayasan Bambu Indonesia juga akan membangun Pusat Studi Bambu Indonesia di Salabintana, Kabupaten Sukabumi. Di sana, 80 persen dari 100 ha lahan akan ditanami bambu dari berbagai varietas.
JERNIH– Pembina Yayasan Bambu Indonesia, Prof. Yuddy Chrisnandi menyumbangkan 100 varietas Bambu pada saat berlangsungnya “Bambu Creative Ekspo” di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Ahad (19/12) lalu.
Duta Besar LBP untuk Ukraina, Georgia dan Armenia periode 2017-2021 itu berharap Selaawi dapat turut melestarikan dan memaksimalkan potensi bambu.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Camat Selaawi, atas ide serta kreativitasnya, juga untuk warga masyarakat Selaawi,” kata Yuddy dalam kesempatan itu.
Yuddy juga mengatakan, salah seorang pelestari bamboo, yakni Ki Jatnika Nanggamiharja, pernah menerima Kalpataru pada 2016 untuk jasa-jasanya melestarikan dan memanfaatkan bambu, termasuk membangun bangunan yang serba bamboo. Ki Jatnika juga sempat membangun miniatur Borobudur dan beberapa bangunan ikonik Indonesia di taman Kota Kiev, Ukraina.
Guru Besar Unas tersebut mengatakan, Yayasan Bambu Indonesia juga akan membangun Pusat Studi Bambu Indonesia di Salabintana, Kabupaten Sukabumi. Di sana, 80 persen dari 100 ha lahan akan ditanami bambu dari berbagai varietas.
Camat Selaawi, Ridwan Effendy mengatakan, di wilayahnya tanaman bamboo memiliki banyak potensi dan hasil kreasi bamboo menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat secara turun temurun. Mulai untuk kebutuhan rumah tangga, karya seni hingga arsitektur rumah bambu.
“Saat diresmikan Menteri UMKM Koperasi RI, Teten Masduki, potensi produktivitas bambu di Indonesia empat kali lebih besar dibanding Cina, dan kian potensial bagi petani,” kata Camat Ridwan.
Ia juga mengakui, pemerintah telah menyiapkan sejumlah stimulus dan ekosistem usaha yang sehat untuk mendukung pemulihan dan transformasi ekonomi UMKM di Selaawi. [sumber : Kabar Priangan Online]
