Masih Ada Yang Bawa Jimat Dalam Tes Seleksi CPNS
Siapa yang tak ingin jadi pegawai negeri? Kehidupan yang relatif mapan dengan jenjang karier yang jelas dan pasti, menjadikan banyak orang berbondong-bondong mendaftar CPNS walau mereka sadar jumlah pesaingnya sangat besar sehingga kemungkinan lolos ujian CPNS relatif kecil.
Untuk memuluskan keinginan dan menaklukkan rangkaian ujian tes seleksi CPNS, banyak peserta tes yang tak segan mencari dukungan dari dunia supranatural. Sehingga pada musim penerimaan CPNS, banyak “orang pintar” kebanjiran pasien yang memerlukan jimat keberuntungan.
Halmana terbukti dari ditemukannya puluhan jimat yang dibawa peserta ujian tes seleksi CPNS di Kabupaten Madiun Jawa Timur beberapa waktu lalu, pada saat dilaksanakannya tes computer assisted test (CAT). Tim panitia tes CPNS Kabupaten Madiun menemukan jimat-jimat tersebut setelah memeriksa tas dan badan peserta. Jimat-jimat tersebut ditemukan disembunyikan diberbagai tempat tersembunyi, mulai di dalam tas, kerah baju, tali bra bahkan celana dalam.
Menurut Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Madiun Sigit Budiarto, pihaknya sudah berulangkali mengingatkan peserta dan melarang peserta tes CPNS untuk membawa jimat ke ruang ujian. Bahkan tim panitia telah menempelkan pengumuman larangan membawa jimat di tempat-tempat dilaksanakannya ujian, termasuk meng-uploadnya di website Pemkab Madiun.
Peserta CPNS cenderung mengabaikan himbauan dan larangan tersebut sehingga terpaksa panitia menyita jimat-jimat tersebut. Peserta CPNS, mereka percaya jimat yang mereka bawa bisa membantu mereka lulus tes.
Bentuk jimat yang dikumpulkan dari peserts CPNS terlihat sangat beragam bentuknya, ada yang berbentuk besi tua, rajah, bawang, irisan kunir, kacang hijau, garam, hingga rambut. Karena bentuk dan jenisnya beragam maka dalam penggeledahan diperlukan penggeledahan badan sebab selain besi tidak dapat terdeteksi metal detector.
Penggeledahan badan dilakukan sesuai prosedur penggeledahan, mulai dari alas kaki hingga seluruh bagian tubuh. Bahkan, kerah baju juga diraba untuk mengecek ada tidaknya benda-benda mencurigakan.
Menurut pengakuan peserta, mereka jimat itu dari orangtua, tokoh agama, hingga orang pintar. Sigit juga memastikan bahwa temuan jimat tidak menggugurkan peserta test.
Dalam konsepsi orang Jawa, jimat adalah sebuah “piandel”, yaitu suatu pegangan yang membuat siapaun yang membawa menjadi lebih mantap dan “menentramkan”. Kalangan modern menilai sebagai suatu yang sugestif sebab agak sulit untuk dibuktikan kebenarannya.
(tvl)