Oikos

BJB Edukasi Layanan Digital, Ingatkan Penipuan Online

  • Inovasi layanan digital BJB itu untuk memudahkan transaksi keuangan sekaligus meningkatkan brand perusahaan perbankan tersebut.

JERNIH – Layanan perbankan kini berlomba berinovasi menawarkan sejumlah fitur online bagi nasabah. Namun masyarakat mesti waspada terhadap kemungkinan penyalahgunaan sistem online yang mudah terjadi di era digitalisasi perbankan dewasa.

Pemimpin Divisi Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Widi Hartoto memaparkan, inovasi layanan digital BJB itu untuk memudahkan transaksi keuangan sekaligus meningkatkan brand perusahaan perbankan tersebut.

“Namun terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan nasabah agar terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan BJB. Masyarakat tetap harus waspada terhadap kemungkinan penyalahgunaan sistem online,” kata Widi Hartono.

Ia menyarankan, pertama, pastikan informasi yang diperoleh terkait BJB berasal dari kanal komunikasi resmi perusahaan. Dia menyebutkan, selain call center BJB Call 14049, channel komunikasi resmi BJB antara lain:

  • Email resmi untuk informasi dan pengaduan nasabah BJB yakni bjbcare@bankbjb.co.id
  • Akun media sosial resmi BJB yakni Instagram @bankbjb, Twitter @infobankbjb, dan Facebook bank bjb. Akun media sosial bank bjb Official adalah akun verified yang bercentang biru.
  • Website resmi BJB https://www.bankbjb.co.id

Kedua, nasabah juga diimbau untuk tidak pernah memberikan informasi data rahasia kepada siapapun. Hal tersebut meliputi Nomor PIN (Personal Identification Number), User ID, Kode OTP (One Time Password), User ID, Kode Akses dan informasi juga nomor, Card Verification Value (CVV), hingga tanggal kadaluarsa (expire date) kartu kepada pihak manapun. Pihak BJB tidak pernah meminta informasi data tersebut melalui sarana media elektronik yang tidak aman.

Widi mencontohkan, di antara penyalahgunaan sistem online yang marak menyerang dunia perbankan yakni phising dan skimming. Phising merupakan aksi penipuan yang dilakukan pihak tertentu. Lewat upaya mencuri informasi rahasia seorang nasabah, dengan mengincar user-id, PIN, OTP, data kartu kredit dan informasi sensitif lainnya. “Modus mereka bisa dengan membuat situs palsu yang memiliki tampilan mirip dengan situs resmi bank,” ujar Widi.

Phising juga dikerjakan dengan pura-pura mengaku petugas bank/institusi tertentu. Kemudian meminta data nasabah (username dan password atau user id dan lainnya) dengan modus yang mengaku sebagai call center BJB untuk menelepon nasabah, dan kemudian melancarkan aksi penipuan.

Widi mengungkapkan, pengamanan terhadap aksi phising bisa ditempuh di antaranya melalui menjaga kerahasiaan data pribadi. “Tidak sembarangan membuka email dan link email yang tidak jelas pengirimnya. Atau bisa dengan rutin mengubah password secara berkala, dengan memakai password kombinasi huruf, angka dan karakter,” paparnya.

Kewaspadaan nasabah, sambung Widi, juga mesti ditingkatkan atas skimming. Yaitu metode membaca data magnetik yang terdapat pada kartu debit atau kartu kredit secara ilegal. “Modus lainnya yang sering terjadi adalah skimming data lewat pengintipan data nasabah di mesin ATM, melalui kamera tersembunyi yang dipasang pelaku,” ujarnya.

Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai antisipasi skimming yakni, mengutamakan menuggunakan ATM BJB, mengganti PIN ATM secara berkala. Menutup tombol pinpad dengan tangan saat anda memasukkan PIN ATM. “Penting diingat pula, jangan sampai mudah memberikan PIN ATM kepada pihak lain, yang mengaku sebagai petugas bank,” tutur Widi.

Sejauh ini, BJB telah berupaya memberikan informasi dan wawasan guna meningkatkan kewaspadaan nasabah atas setiap penipuan online. “Tentu saja layanan digital telah memudahkan masyarakat dalam mengakses setiap produk dan program perbankan yang ada. Namun begitu, kehati-hatian dalam setiap aktivitas transaksi mutlak dijalankan demi keamanan bersama,” pesannya. [*]

Back to top button