Oikos

Dusun Yudomulyo Banyuwangi Ditutup 57 Warganya Positif Covid

Hingga kini satgas dan pihak terkait belum dapat melacak dari mana awal mula virus ini dan bagaimana bisa menulari para warga.

JERNIH-Pemkab Banyuwangi melakukan pembatasan keluar masuk bagi warga Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, setelah 57 warganya dinyatakan positif Covid-19.

“Iya ada pembatasan keluar masuk dusun,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono.

Dari 57 warga yang dinyatakan positif Covid-19, sebanyak enam orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara 44 orang sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka termasuk penderita Covid-19 yang tanpa gejala.

Terungkapnya klaster satu dusun ini diketahui, berawal pada awal Mei 2021, seorang warga sakit dan meninggal dunia. Warga tersebut sempat menjalani tes dan dinyatakan positif Covid-19.

Berdasarkan temuan tersebut, pihak pskesmas melakukan tracing pada orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan korban meninggal.

“Kemudian puskesmas melakukan tracing ke keluarga, dan tempat lain yang areanya lebih luas dengan ratusan orang dicek,” kata dokter Widji, pada Minggu (9/5/2021)

Dari hasil tracing keluar hasil yakni 57 positif, 6 meninggal dunia, dan 7 dirawat.

Namun hingga saat ini satgas dan pihak terkait mengalami kesulitan melacak dari mana awal mula virus ini dan bagaimana bisa menulari para warga. Sebab penularan COVID-19 di Banyuwangi sudah terjadi melalui transmisi lokal.

Pihak puskesmas masih terus melakukan tracing

Kini pihaknya masih melakukan pelacakan dan memeriksa orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan 57 orang warga dusun setempat.

“Masih diteruskan tracing-nya. Tak bisa (diduga asal penularannya) karena sudah transmisi lokal,” kata dokter Widji lebih lanjut.

Hasil temuan sementara mereka yang positif rata-rata berasal dari lingkungan terdekat yakni keluarga.

Satgas juga melakukan tracing dan tes terhadap jamaah di salah satu mushala tempat korban pertama sempat shalat tarawih, namun pihaknya tak menemukan jamaah lain yang positif Covid-19.

Oleh karenanya dokter Widji membantah warga yang terpapar ini berasal dari klaster tarawih karena sejumlah jamaah yang dilakukan tes hasilnya negatif. (tvl)

Back to top button