Oikos

Ini Tips Liburan Panjang dari Epidemiologi UI

Tips ini diberikan Miko untuk mencegah munculnya klaster liburan panjang yang biasanya digunakan untuk pulang mudik dan silaturahmi.

JERNIH-Menjelang libur panjang di tengah Pandemi Covid-19 yang akan berlangsung pada 28 Oktober 2020 hingga 1 November 2020 mendatang, Pemerintah kembali mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan agar tak terulang lagi kejadian libur panjang beberapa waktu lalu yang berakibat naiknya angka kasus positif Covid-19.

Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia, Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, meminta Pemerintah agar terus mengingatkan pada masyarakat agar sebisa mungkin berada di rumah dalam libur panjang.

Namun jika masyarakat tetap hendak memanfaatkan liburan untuk pulang mudik dan silaturahmi, Miko memberi tips liburan aman dari penularan Covid-19, yang disampaikan di Graha BNPB Jakarta 21 Oktober 2020 lalu.

“Kuncinya adalah menghindari penularan melalui droplet. Makanya harus memakai masker yang melindungi hidung dan mulut. Menjaga jarak agar saat berbicara sedikit droplet keluar. Tetap saling menjaga jarak sehingga tidak terkena. Dan yang juga penting untuk mencuci tangan pakai sabun,” kata Miko Wahyono.

Berikut tips dari dr Miko tersebut;

Pertama, hindari percikan air liur saat berbicara. Penyebaran virus corona terjadi melalui penularan droplet atayu percikan air liur saat berbicara. Untuk itu masyarakat diminta patuh pakai masker dan jaga jarak serta menghindari kerumunan agar tidak terpapar Covid-19.

Miko mengingatkan, masker berbahan kain hanya mampu melindungi 70%, kemudian masker bedah 80-90%. Masker paling aman jenis N95.

Kedua, sedapat mungkin hindari kerumunan yang membuat tak ada jarak. Cobalah pilih daerah wisata yang tak terlalu padat karena menghindari potensi penyebaran virus corona.

Ketiga, kenali dahulu status zonasi lokasi wisata yang hendak dituju, apakah statusnya zona hijau, kuning, oranye, atau merah. Cek status zonasi melalui laman resmi Covid-19 atau menanyakan langsung ke kantor pemerintahan setempat. Pilihlah lokasi hiburan di zona hijau yang relatif lebih aman.

Keempat, Hindari berwisata ke tempat tertutup yang tidak ada cahaya matahari dan udara. Pilih lokasi wisata dan liburan di tempat terbuka seperti pantai atau wisata pegunungan (outdoor).

Kelima, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat sebelum memutuskan untuk berangkat liburan. Tunda perjalanan wisata jika sedang tidak fit karena berbahaya jika kondisi badan tidak prima.

Miko mengingatkan selain pakai masker dan jaga jarak agar droplet tidak terkena orang lain, masyarakat juga tetap harus cuci tangan pakai sabun. (tvl)

Back to top button