Oikos

Menkes; Vaksin Booster untuk Lansia Gratis

Vaksinasi booster gratis hanya berlaku bagi lansia Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan maupun non-PBI.

JERNIH-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan vaksinasi COVID-19 penguat atau yang dikenal dengan sebutan vaksin booster untuk kelompok lansia mulai Januari 2022 dan diberikan secara gratis.

“Booster ini kami berikan berbasis risiko, yakni kepada orang-orang lansia. Karena di manapun di seluruh dunia, booster ini dibagikan berbasis risiko, sesudah tenaga kesehatan itu diberikan ke lansia,” kata Budi Gunadi Sadikin, saat hadir secara virtual dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, pada Selasa, 14 Desember.

Vaksinasi booster gratis hanya berlaku bagi lansia Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan maupun non-PBI.

Pemberian vaksin booster diprioritaskan bagi lansia mengingat mereka merupakan kelompok rentan tertular dan jatuh sakit akibat COVID-19. Menteri Budi juga menyampaikan kesulitan melakukan vaksinasi pada lansia.

“Memang kami akui ini (vaksinasi lansia) paling susah dan paling kalah bersaing dibandingkan dengan profesi dan usia lain, terlebih jika lansia tersebut tinggal agak jauh dari kota besar atau ibu kota provinsi,”.

Menteri Budi menyebuti saat ini baru sembilan provinsi di Indonesia yang berhasil memenuhi target dosis pertama kepada 60 persen vaksinasi lansia, di antaranya DKI Jakarta, Bali, Yogyakarta, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bangka Belitung, Banten dan Sulawesi Utara.

Dijelaskan oleh Menteri Budi, saat ini pemerintah tengah menyusun dua skenario pembiayaan vaksinasi penguat menjelang pelaksanaan mulai Januari 2022. Untuk vaksinasi lansia PBI dan non-PBI ditanggung oleh negara, sementara vaksinasi mandiri dan nonlansia akan menjadi vaksin berbayar dan pelaksanaannya melibatkan perusahaan farmasi swasta.

“Kami akan buka agar perusahaan farmasi mengimpor vaksinnya dan langsung menjualnya kepada masyarakat sehingga terjadi keseimbangan di pasar dan akses masyarakat dalam memilih jenis vaksin menjadi lebih banyak,” kata Menteri Budi.

Vaksin booster akan diterima sekitar kepada 83,1 juta orang dengan alokasi vaksin sekitar 92 juta dosis dibiayai APBN, sedangkan vaksin penguat non-APBN diberikan ke 125 juta orang dengan kebutuhan jumlah vaksin sekitar 139 juta dosis, termasuk vaksin cadangan. (tvl)

Back to top button