Oikos

Sebanyak 9 dari 10 Perusahaan Terdampak Covid-19

JERNIH – Sebanyak 9 dari 10 persen perusahaan di Indonesia dilaporkan terkena dampak dari pandemi Covid-19. Perusahaan yang terdampak terbesar, yakni penyediaan akomodasi makanan dan minum, real estate dan konstruksi.

Demikian Survei Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) secara online, termasuk melalui telepon dan email terhadap 1.105 perusahaan yang dipilih secara probability sampling sebesar 95 persen. Survei tersebut memiliki margin of error (MoE) sebesar 3,1 persen pada 32 provinsi di lndonesia.

“Hasil penelitian menunjukkan 88 persen perusahaan terdampak pandemi selama 6 bulan terakhir sehingga perusahaan pada umumnya dalam keadaan merugi,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemenaker Bambang Satrio Lelono, Selasa (24/11/2020).

Kerugian tersebut, lanjutnya, umumnya disebabkan oleh penjualan yang menurun sehingga produksi harus dikurangi. Implikasinya, banyak perusahaan yang akhirnya merasakan terjadi penurunan dari segi keuntungan.

Ada tiga sektor usaha yang terkena dampak terbesar dari pandemi Covid-19 antara lain penyediaan akomodasi makan dan minum, real estate, dan, konstruksi. Ketiga sektor tersebut sangat terdampak akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga aktivitas ekonomi menurun drastis dan bahkan terhenti.

Hasil survei yang dilakukan Kemenaker bekerja sama dengan Indef ini juga menunjukkan, ada 20,3 persen perusahaan yang mengalami penurunan dari segi produksi, 22,8 persen mengalami penurunan keuntungan, dan 22,8 persen yang mengalami penurunan permintaan.

Sementara penurunan produksi, keuntungan, dan permintaan umumnya terjadi pada perusahaan berskala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yakni di atas 90 persen. Meski demikian, sebagian besar perusahaan tetap mempekerjakan pekerjanya. Hanya terdapat 17,8 persen perusahaan yang memberlakukan pemutusan hubungan kerja.

Kemudian 25,6 persen perusahaan yang merumahkan pekerja dan 10 persen yang melakukan keduanya. “Respons perusahaan ini dikarenakan hal tersebut satu-satunya jalan untuk efesiensi di tengah masa pandemi,” papar dia. [*]

Back to top button