Vaksin Booster Diberikan Jika Vaksinasi Massal Capai 70 Persen
Selain itu, pemberian vaksin booster harus menunggu tinjauan dan rekomendasi dari para ahli di Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
JERNIH-Pemberian vaksin booster baik gratis maupun berbayar bagi masyarakat umum hingga saat ini masih dalam bentuk wacana. Sebab saat ini vaksin dosis ketiga masih diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes). Pemberian vaksin booster bagi nakes terbukti meningkatkan imunitas para nakes.
“Tentu (dari) studi. Kemarin studi kita di golongan SDM kesehatan (nakes) yang sudah menunjukkan memang imunitasnya di sekitar bulan keenam sudah menurun. Karena waktu yang lalu kita kasusnya sempat naik sangat tinggi, yang mengakibatkan SDM kesehatan kita ini jadi sangat berisiko karena mereka harus melayani kasus-kasus COVID-19,” Kata Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes dr Prima Yosephine dalam diskusi daring, pada Rabu (29/9/2021).
Untuk saat ini, program vaksin dosis ketiga juga dinilai masih terlalu dini, mengingat masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksinasi yang lengkap.
Prima juga menyebut jika dibutuhkan, pemerintah akan memberi vaksin booster secara gratis, namun hanya untuk kelompok masyarakat yang masuk kategori penerima bantuan iuran (PBI).
“Jadi ke depannya, rencana memang kalau kita memang butuh booster, maka booster ini hanya akan dijamin menjadi vaksin jaminan pemerintah yang kami berikan secara gratis kepada masyarakat adalah kepada yang masyarakat yang masuk golongan PBI. Di luar PBI, maka ini menjadi vaksin mandiri ceritanya,” katanya.
Ditegaskan oleh Prima, pemerintah baru akan melakukan pemberian vaksin dosis ketiga jika pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Indonesia telah mencapai angka 70 persen.
Selain itu, pemerintah harus menunggu tinjauan dan rekomendasi dari para ahli di Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
“Minimal 70 persen itu saya bilang kita belum putus, karena biasanya kami akan menanyakan kepada kelompok ahli, namanya ITAGI, untuk komite nasional penasihat imunisasi untuk kemudian mereka tentu akan memberikan rekomendasi berapa sebaiknya,” kata Prima lebih lanjut.
Sampai saat ini nakes dan tenaga pendukung kesehatan yang telah menerima vaksin booster menurut data Kemenkes per 29 September 2021 terdapat 924.828 orang dari total sasaran 1.468.764 orang. (tvl)