Oikos

WHO Sebut Belum Ada Pasien Corona Varian Omicron yang Meninggal

WHO juga meminta agar seluruh negara untuk tetap melakukan pengujian dan menganalisis secara khusus varian Omicron.

JERNIH-Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier, menjelaskan bahwa saat ini WHO melakukan mengumpulkan berbagai data dan informasi terkait varian Omicron yang saat ini menghantui banyak negara karena dikabarkan daya tularnya yang tinggi.

“Kami tengah mengumpulkan bukti dan kami akan menemukan lebih banyak bukti selagi bisa,” kata Lindmeier, kepada AFP di Jenewa, pada Jumat (3/12/2021) lalu.

WHO juga menyebut jika hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan adanya kematian yang disebabkan terinfeksi Covid-19 varian Omicron.

“Saya belum menerima laporan kematian yang berkaitan dengan Omicron,” kata Lindmeier.

Namun Lindmeier meminta seluruh negara untuk tetap melakukan pengujian dan menganalisis secara khusus varian Omicron.

“Kami juga akan menemukan kasus yang lebih, informasi yang lebih dan berharap, semoga tidak, tapi juga kemungkinan kematian,” ucap dia.

Sebagaimana diketahui saat ini banyak negara mulai menutup penerbangan dari berbagai negara di Afrika Selatan. Demikian juga warga negara asing yang memiliki riwayat melakukan perjalanan dari beberapa negara di Afrika Selatan, ditolak memasuki negara mereka.

Saat ini varian Omicron pertama dilaporkan oleh Botswana, Afrika Selatan pada November lalu. Varian itu kini menyebar di hampir seluruh negara.

Pihak berwenang Afrika Selatan menyesalkan sikap berbagai negara dan merasa dikucilkan. Mereka bahkan merasa merasa dihukum oleh sejumlah negara karena menutup perbatasan bagi mereka terkait ketakutan mereka terhadap varian Omicron, usai mereka mengumumkan adanya varian baru tersebut.

Padahal mereka sudah membagikan informasi baru, dengan pengurutan genom yang canggih dan kemampuan mendeteksi varian baru lebih cepat.

WHO saat ini memasukkan varian Omicron sebagai varian of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan karena disamping memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibanding varian lain juga dapat memicu reinfeksi atau infeksi ulang Covid-19.

Varian baru Omicron kini menjadi ancaman baru bagi dunia di tengah banyak negara yang berangsur menerapkan hidup normal dan berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi. (tvl)

Back to top button