Kapolri: Lakukan Pemetaan dan Evaluasi Penyebab Kasus Covid Naik
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/kapolri-jenderal-listyo-pdl-5-e1644965340426.jpeg)
Pemetaan dan evaluasi diimaksud untuk dapat menentukan langkah atau strategi penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19.
JERNIH-Meningkatnya angka kasus positif Covid-9 di berbagai daerah mendorong Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengambil langkah meminta semua jajarannya melakukan pemetaan sekaligus melakukan evaluasi penyebab terjadinya kenaikan angka harian Covid-19 di daerah masing-masing.
“Ini menjadi perhatian semua, walaupun di satu sisi hal yang membedakan adalah keterisian tempat tidur di rumah sakit. Juga angka kematian yang apabila dibandingkan varian Delta, angkanya saat ini masih berada jauh,” kata Sigit saat memberikan arahan memimpin rapat Video Conference (Vicon) kepada seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta, pada Selasa (15/2/2022).
Pemetaan dan evaluasi diimaksud untuk dapat menentukan langkah atau strategi penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19.
Mantan Kapolda Banten menyebut evaluasi dan pemetaan diperlukan untuk mengetahui penyebab lonjakan kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Ada beberapa kemungkinan, seperti kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan sudah berkurang atau interaksi sosial masyarakat yang tinggi hingga menjadikan kerumunan.
Dijelaskan Sigit, angka BOR rumah sakit dan angka kematian yang terjadi saat ini belum menempatkan Indonesia dalam kondisi aman dari ancaman penyebaran Covid-19. Terlebih peningkatan angka kematian cukup tinggi walaupun peningkatan tersebut tidak seperti varian Delta yang terjadi pada Juli 2021.
Menurut Jenderal bintang empat itu, secara umum saat ini angka kesembuhan di Indonesia cukup baik yakni sebesar 92 persen sementara standar WHO sebesar 75 persen. Sedangkan angka kematian di bawah standar WHO.
Sigit juga mengingatkan mulai menurunnya tingkat disiplin warga dalam penggunaan masker. Ia mengingatkan penggunaan masker merupakan salah satu upaya untuk melindungi diri dan orang lain agar tak terpapar Covid-19 disamping vaksinasi.
“Saat saya melakukan kunjungan kemarin banyak sekali masyarakat yang tidak pakai masker. Untuk itu perlu kegiatan atau langkah-langkah sosialisasi prokes dan penggunaan masker,”.
Terkait pelaksanaan vaksinasi, mantan Kabareskrim Polri menjelaskan akselerasi vaksinasi penting dilakukan untuk menghadapi berbagai agenda baik nasional maupun internasional yang akan digelar di Tanah Air. Beberapa agenda di antaranya perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB hingga rangkaian acara Presidensi G20 di Bali.
“Ini pertaruhan (bangsa Indonesia) apakah ini bisa berjalan dengan baik atau justru dikurangi atau ditunda kegiatannya karena laju pertumbuhan Covid-19 yang tak bisa dikendalikan,” kata Sigit tegas. (tvl)