POTPOURRI

Di India Ibu-Ibu Ramai-ramai Bunuh Diri

Para ahli kejiwaan mengatakan, pemicunya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Tiga puluh persen responden ibu rumah tangga menyebutkan telah mengalami kekerasan dari pasangannya. Akibatnya, pernikahan hanya membuat mereka merasa tertindas.

JERNIH-Angka bunuh diri yang dilakukan ibu-ibu di India terbilang tinggi. Penyebabnya macam-macam. Mulai dari depresi, hingga kesepian setelah anak-anaknya dewasa dan pergi meninggalkannya.

Data yang disuguhkan Biro Catatan Kejahatan Nasional (NVRB) seperti yang diurai BBC menyebutkan, di tahun lalu saja ada 22.372 kasus bunuh diri yang dilakukan ibu rumah tangga. Atau, 61 kasus terjadi perhari.

Sejak 1997, NCRB sudah berupaya menyusuri alasan para ibu melakukan hal itu. Hasilnya, lebih dari 20 ribu bunuh diri setiap tahun. Sedangkan pada 2009, jumlahnya naik lumayan banyak hingga 29.092.

Lalu, apa sih yang sebenarnya mendorong para ibu di India bunuh diri?
Rupanya, persoalan masih terkait rumah tangga

Para ahli kejiwaan mengatakan, pemicunya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Dari 30 persen responden ibu rumah tangga menyebutkan, telah mengalami kekerasan dari pasangannya. Akibatnya, mereka merasa tertindas dalam pernikahannya.

“Perempuan rata-rata sangat tangguh, tetapi ada batas toleransinya,” kata Dr Usha Verma Srivastava, psikolog klinis di Kota Varanasi.

Di India, kebanyakan perempuan langsung dinikahkan begitu menginjak usia 18 tahun. Sebab masa ini, dianggap sah oleh pemerintah setempat. Pasca itu, dia pun mengalami segala macam pembatasan termasuk akses pada nafkah pribadi.

Sementara itu, pendidikan dan cita-citanya tak dianggap. Dan ambisinya seolah dipadamkan begitu saja. Akibatnya, keputus asa-an mulai muncul dan dia hanya menjadi sasaran empuk amarah dari perempuan yang lebih tua.

Lain lagi tekanan yang menyerang perempuan tua di India. Banyak yang menghadapi sindrom “sarang kosong” setelah anak-anaknya tumbuh dewasa, menikah dan pergi meninggalkannya.[]

Back to top button