Jabar Berharap dapat Pasokan Vaksin Corona Banyak dari Pemerintah Pusat
Untuk dapat mengejar target herd immunity pada akhir tahun, Jabar terkendala pasokan vaksin dari pemerintah pusat.
JERNIH-Untuk mempercepat terwujudnya herd immunity di Jawa Barat (Jabar), maka setiap hari harus menyuntikkan minimal 600 ribu dosis vaksin Covid. Jika hal tersebut terlaksana maka herd immunity dapat terwujud pada akhir tahun ini.
“Meski kecepatan itu yang tertinggi dibanding provinsi lain, kami harus terus meningkatkan kecepatan sampai sekitar 600 ribu dosis per hari untuk mengejar herd immunity atau kekebalan komunal di akhir tahun ini,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Dewi Sartika di Kota Bandung, beberapa hari lalu.
Namun sayang target tersebut sepertinya sulit tercapai karena terkendala pasokan vaksin yang diterima Jabar dari pemerintah pusat.
Dewi berharap pasokan dari pusat selalu tepat waktu sehingga vaksin Covid-19 selalu tersedia.
“Jadi begitu stok menipis, segera ada pasokan lagi dari pusat. Ini agak terkendala,” katanya.
Provinsi Jabar hingga saat ini sudah menerima 44.858.146 dosis, dan hampir seluruhnya sudah terdistribusikan ke kabupaten/kota.
Hingga Kamis (29/10/2021) Satgas Covid Jabar baru menyuntikkan 34.395.530 dosis vaksin Coid-19 kepada warganya.
Dari jumlah tersebut sebanyak 21.559.810 orang telah mendapat vaksin dosis pertama, sementara untuk dosis kedua sebanyak 12.799.720 orang. Sementara menurut Dewi, kecepatan rata-rata vaksinasi Covid-19 di Jabar dalam tujuh hari terakhir mencapai 345.247 dosis per hari.
Kendala lain yang ditemukan Satgas Covid-19 adalah sinkronisasi data yang belum teroptimalisasi dengan baik.
Terkait dengan perkembangan Covid-19, kata Dewi, pihaknya mengakui hingga saat masih ada penambahan kasus namun persentasenya kecil. Menurut Dewi hal tersebut masih terkendali.
Berdasarkan data Dinkes Jabar pada 28 Oktober 2021 pukul 18:00 WIB, jumlah terkonfirmasi sebanyak 705.430 orang (bertambah 111), kasus aktif 1.199 (bertambah 9), sembuh 689.538 (bertambah 97), dan tingkat kesembuhan 97,75 persen.
“Meskipun secara keseluruhan trend-nya menurun, tetapi kita tetap bersiaga di antaranya dengan terus mengetatkan protokol kesehatan sesuai tingkat level kewaspadaan di daerah, vaksinasi, 3T, termasuk kesiagaan rumah sakit. Alhamdulillah BOR kita saat ini sudah di bawah tiga persen,”.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat melakukan aktivitas. (tvl)