POTPOURRI

Ketika Para Seniman Roma Datangi dan hibur Warga Kota

ROMA – Coronavirus mengajarkan bahwa kebebasan dan keleluasaan hidup yang awalnya teramat biasa kini menjadi luar biasa. Kebahagiaan juga begitu mahal, hanya sesekali menyeruak di tengah lautan kegelisahan. Padahal, tertawa dan tersenyum sebagai luapan kegembiraan adalah cara alamiah membangun kekebalan tubuh.

Italia menerapkan status lockdown cukup panjang karena pandemi virus corona yang melanda negara itu telah menimbulkan banyak korban. Namun waraganya tetap berusaha untuk tidak kehilangan kegembiraan. Dan para seniman Itali telah menjalankan tugasnya untuk menghibur para penonton dengan cara berbeda.

AFP menuliskan coronavirus mencegah masyarakat untuk pergi ke tontonan, tetapi tidak mencegah pertunjukan datang ke hadapan penontonya. Di berbagai distrik yang populer di Roma, para seniman membuat warga tertawa dan menari  di balkonnya masing-masing.

Pada Sabtu malam misalnya, sekelompok kecil seniman tampil di halaman besar sebuah komplek pemukiman populer di distrik San Basilio, di timur laut Roma. Mereka membawakan tema”Di bawah langit yang sama”

Beberapa hari sebelumnya mereka juga tampil di Corviale yang merupakan salah satu bar bangunan terpanjang di Eropa. Para seniman bermain di depan jendela tempat tinggal penduduk yang dibuka dan mereka menonton selama satu jam sambil tetap menghormati aturan pengurungan.

“Pertunjukan ini sangat populer. Kami memiliki seorang DJ dan saya memutar lagu untuk membuat mereka menari dijendela.” kata Andrea Casta, yang menjadi bintang grup itu kepada AFPTV.

“Kami bergantian dengan kabaret dan komedian. Kami juga mengundang penyanyi dari lingkungan itu. kami akan terus pergi ke pinggiran kota Roma dan ke kota-kota lain,” katanya.

“Memiliki penonton warga biasa di balkon lebih baik daripada melihat orang kaya di balkon teater. ​​Selain itu, kita tidak pergi ke lingkungan mereka, kita hanya pergi ke lingkungan kelas pekerja “jelas Antonio Giuliani, seorang humoris yang terkenal di Roma.

Di halaman rumah, beberapa orang seniman mengenakan masker menari dan bertepuk tangan. Tapi tontonan sesungguhnya ada di setiap jendela yaitu ketika warga di lingkungan itu ikut  bernyanyi, tersenyum, menertawakan lelucon dan melambaikan ponsel mereka dengan lampu menyala tanda gembira.

“Anak-anak tidak bisa keluar dari rumah. Kadang-kadang kita mengajak mereka turun sebentar menonton dengan memakai masker. Tapi itu momen yang hebat untuk bersenang-senang semua orang.” Kata Adriano Sindaco, warga yang menikmati pertunjukan bersama putrinya Giada.

“Di masa normal, semua orang ingin pergi keluar ke teater, ke pub, mendengarkan artis. Saat ini, mereka tidak bisa keluar, jadi kami membawa pertunjukan ke rumah mereka.” jelas Andrea Kasta.

Rekannya, Antonio Sindaco berharap tidak terus-terusan menjalankan pertunjukan “Di bawah langit yang sama.” Karena  bila pertunjukan berkurang maka menjadi tanda tidak ada lagi virus corona dan masyarakat kembali hidup normal.

Back to top button