POTPOURRI

Setahun Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional, Puan Maharani: “Kita Solid Hadapi Pandemi Ini”

Pemerintah Indonesia bersikap amat serius dalam penanggulangan pandemi COVID-19 sambil tetap memperhitungkan keberlangsungan putaran roda perekonomian.

JERNIH-Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) telah menetapkan tanggal 27 Desember sebagai “Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional” yang diinisiasi sebagai sebuah pengingat awal mula pandemi COVID-19. Penyebarannya yang sangat cepat cukup menghantui hampir seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Tanggal 27 Desember 2021 merupakan peringatan yang pertama ‘Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional’. Dalam pernyataan resminya PBB menyatakan jika peringatan tersebut merupakan upaya untuk menyoroti pentingnya pencegahan, kesiapsiagaan penangan dan kemitraan berbagai pihak untuk melawan epidemi.

Kala diminta tanggapannya terkait Hari Kesiapsiagaan Epidemi ini, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan apresiasi atas semua pencapaian terkait penanggulangan pandemi COVID-19.

“Kita harus tetap tangguh, bahu membahu bergotong royong, menolong sesama, kita pasti menang menghadapi pandemi ini, bahkan tumbuh menjadi semakin solid. DPR RI senantiasa mengawal bangsa ini supaya tetap kuat dan kokoh menghadapi badai ini,” Puan menegaskan.

Sedangkan pakar kesehatan masyarakat, Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan mengatakan, bila dalam masa dua pekan paska tahun baru 2022 tak terjadi lonjakan kasus COVID-19, maka, program vaksinasi bisa dianggap berhasil dan pada 2022 nanti masyarakat bisa berharap akan dapat lebih leluasa dari pada saat ini.

“Tapi kita tetap tak boleh lengah dan harus tetap waspada, karena sampai saat ini, kami para peneliti belum dapat memperkirakan apakah tahun depan pandemi saat ini akan bisa menjadi endemi atau belum,” kata pakar kesehatan masyarakat yang biasa disapa Weka itu.

Weka juga mengimbau masyarakat untuk mengalokasikan uang yang dimiliki sekarang lebih untuk membeli makanan dan minuman yang bergizi bukan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif.

“Makanan bergizi bukan sekedar susu ya. Makanan bergizi yang penting adalah makanan yang sehari-hari kita makan harus memenuhi piramida gizi seimbang yakni banyak makan buah-buahan dan sayuran yang diolah dengan baik sehingga kandungan vitamin dan mineralnya terjaga. Vitamin dan mineral akan mampu meningkatkan kekebalan tubuh dalam pencegahan penyakit, tak terkecuali Covid-19,” katanya.

Hal yang tak kalah penting, tentu saja tetap berdisiplin menerapkan prokes, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Selain itu, vaksinasi juga perlu segera dilakukan, sembari terus  juga melakukan terseting (tes), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan).

Penetapan “Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional” pada 2020, dilakukan beberapa hari setelah ratusan pemimpin dunia berkumpul dalam sidang khusus PBB yang dilakukan secara virtual pada akhir 2020, tepat satu tahun setelah virus tersebut terdeteksi di Wuhan, Cina. 

Para pemimpin negara yang hadir dalam pertemuan menuntut tindakan segera untuk menjamin pemerataan vaksin virus.

Satu tahun setelah ditetapkannya ‘Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional’ ini, penanganan COVID-19 di berbagai negara terus membaik termasuk penanganan COVID-19 di Indonesia, demikian pula di Indonesia.

Kekalutan dan kepanikan sempat melanda Indonesia pada awal 2020 saat ditemukannya virus tersebut, namun kini kepanikan telah berkurang seiring dengan telah terlewatinya puncak penyebaran.

Kendati begitu, berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan secara massif oleh pemerintah termasuk imbauan pada masyarakat untuk disiplin menerapkan prosedur kesehatan, terus menerus digaungkan.

Pemerintah Indonesia mengambil langkah amat serius dalam penanggulangan pandemi COVID-19 sambil tetap memperhitungkan keberlangsungan putaran roda perekonomian. Segala upaya tersebut mulai menunjukkan hasil menggembirakan. Program vaksinasi saat ini bahkan telah menjangkau anak-anak usia 6-11 tahun. (tvl)

Back to top button