Dalam “Brave New Words: How AI Will Revolutionize Education (and Why That’s a Good Thing)”, Salman Khan, yang bukan aktor film “Kuch Kuch Hota Hai” yang terkenal itu mengatakan, teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi pengubah besar dalam dunia pendidikan. Khan menjelaskan potensi AI dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, efektif, dan adaptif.
Oleh : Yudi Latif
JERNIH– Saudaraku, apakah kehadiran artificial intelligence (AI) membawa berkah atau kutuk bagi dunia pendidikan?
Panduan optimistis tentang bagaimana pendidikan dapat berkembang di era digital terpancar dari buku “Brave New Words: How AI Will Revolutionize Education (and Why That’s a Good Thing)” karya Salman Khan (2004), yang bukan aktor film “Kuch Kuch Hota Hai” yang terkenal itu.
Menurut pendiri Khan Academy ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi pengubah besar dalam dunia pendidikan. Khan menjelaskan potensi AI dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, efektif, dan adaptif.
AI memungkinkan siswa belajar sesuai kebutuhan, kecepatan, dan gaya mereka. Teknologi ini dapat menyediakan materi yang dirancang khusus untuk mengatasi kelemahan individu, memberikan pengalaman belajar yang personal.
Dengan AI, pendidikan berkualitas dapat diakses lebih banyak orang, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil atau memiliki keterbatasan sumber daya.
AI tak menggantikan guru, tetapi membantu mereka. Peran guru beralih dari pengajar tradisional menjadi fasilitator pembelajaran, memanfaatkan data dari AI untuk memberikan panduan yang lebih mendalam.
Teknologi AI dapat menganalisis pola belajar siswa untuk memberikan umpan balik real-time, membantu siswa dan guru memahami apa yang berhasil dan yang tidak. Pendidikan berbasis AI dapat melatih siswa menguasai keterampilan yang relevan di era teknologi, seperti pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, dan etika digital.
Khan mengakui tantangan yang mungkin muncul dari penerapan AI dalam pendidikan. Ini mencakup risiko ketergantungan pada teknologi, hilangnya pendekatan pengajaran yang berpusat pada manusia, serta masalah etika terkait privasi dan keadilan.
Ada juga kekhawatiran tentang akses yang tak merata terhadap perangkat AI, yang dapat memperburuk kesenjangan pendidikan. Khan menekankan pentingnya menangani kendala ini sambil memanfaatkan AI untuk meningkatkan pembelajaran yang dipersonalisasi dan inklusif.
Alhasil, AI dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil, menghilangkan hambatan tradisional, dan mempersiapkan siswa untuk dunia yang terus berkembang. Namun, penting diperhatikan penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab, bertopang pendidikan karakter yang kuat. [ ]