SolilokuiVeritas

Terang dalam Gelap

Langit jiwa bangsa ini diselimuti kabut kelam. Oksigen kepercayaan makin tipis, menyisakan hembusan kecil harapan di antara gelombang pesimisme yang kian menyesakkan. Namun, dalam gulita ini, tidakkah kita percaya bahwa secercah cahaya tetap ada? Bahwa fajar selalu lahir dari rahim malam yang pekat?

Oleh : Yudi Latif

Saudaraku, langit jiwa bangsa ini diselimuti kabut kelam. Oksigen kepercayaan makin tipis, menyisakan hembusan kecil harapan di antara gelombang pesimisme yang kian menyesakkan. Namun, dalam gulita ini, tidakkah kita percaya bahwa secercah cahaya tetap ada? Bahwa fajar selalu lahir dari rahim malam yang pekat?

Jangan biarkan ketakutan memutus asa. Pikiran negatif tak pernah menjadi jembatan menuju cahaya. Namun, optimisme pun tak boleh buta—ia harus berakar pada kesadaran, bahwa kegembiraan bukanlah hadiah yang turun begitu saja dari langit. Ia harus dijemput, diusahakan, diperjuangkan. Seperti titik-titik embun yang bersekutu, membentuk gelombang kesucian yang sanggup membersihkan noda yang mengotori nurani bangsa.

Sejarah telah berkisah, betapa di balik krisis tersimpan benih kebangkitan. Dalam setiap luka, terselip jalan menuju pemulihan. “Betapa banyak jalan keluar lahir dari kepahitan, dan betapa banyak kebahagiaan yang terbit setelah kesusahan,” bisik penyair dari padang pasir. Siapa yang percaya pada Pemilik Semesta, akan memetik manisnya buah dari pohon berduri.

Bulan puasa adalah cermin, tempat kita menatap wajah sendiri, menyingkap debu yang menempel di hati. Ini saatnya kembali ke fitrah, ke kemurnian asal yang telah lama terpendam. Ia adalah undangan untuk meluaskan jiwa, merentangkan hati ke arah cahaya.

Manusia, sebagai citra Tuhan, tidak ada yang tercipta sia-sia. Setiap diri mengemban tujuan moral dan misi kepahlawanannya sendiri. Namun jalan kepahlawanan ini bukanlah hamparan bunga, melainkan rentetan ujian yang harus dihadapi dengan keteguhan. Sebab, kemenangan bukanlah ketiadaan rintangan, melainkan keberhasilan melaluinya. “Ketahuilah,” sabda Nabi, “pertolongan selalu datang bersama kesabaran, dan jalan keluar selalu beriringan dengan cobaan.”

Maka, peganglah harapan erat-erat. Dalam sikap optimistis, setiap detik adalah istimewa, setiap kesulitan adalah batu pijakan menuju kemuliaan. Jangan biarkan hari ini berlalu tanpa makna, sebab hidup bukan sekadar menunggu terang, tetapi tentang berani menjadi cahaya itu sendiri. []

Back to top button