Crispy

50 Kejatuhan Saigon: Vietnam Rayakan Setengah Abad Menggebah AS

  • AS meninggalkan Vietnam dengan sekujur negeri itu terkonaminasi Agent Orange, bahan kimiayang disemprotkan dari udara.
  • Setengah abad setelah AS lintang pukang, tiga juta anak Vietnam cacat fisik, mengalami kerusakan saraf, dan menderita kanker akibat Agent Orange.

JERNIH — “Saigon jatuh,” kata ayah saya seraya memperlihatkan koran pagi itu, yang bergambar tank Vietnam Utara memasuki ibu kota Vietnam Selatan.

Saat itu saya masih SD. Keluarga saya adalah pembaca koran dan pelahap buku. Bapak saya mengikuti perkembangan politik dunia dan Perang Dingin. Bahkan, bapak saya mungkin yang kali pertama mengemukakan teori domino.

Hari ini, saya membaca berita Vietnam bersiap merayakan 50 Tahun Kejatuhan Saigon. Sejumlah media besar dunia menulis kembali saat-saat paling bersejarah itu. Bagi saya, hanya ada satu yang saya ingat dari peristiwa Kejatuhan Saigon, yaitu tidak percaya AS kalah dan terusir dari Vietnam.

Ketidak-percayaan bahwa AS lintang-pukang dari Vietnam bertahan sampai dewasa, atau setelah saya membaca banyak buku tentang Perang Vietnam, dan berdialog dengan banyak orang. Setelah itu saya berteori bahwa Vietnam akan menjadi bangsa besar karena punya sejarah kemenangan melawan negara besar.

Pertempuran tak Pernah Usai

Dari sekian banyak laporan tentang Peringatan 50 Tahun Kejatuhan Saigon, mungkin yang paling menarik adalah tulisan Associated Press. Tulisan itu tidak sekedar nostalgia, tapi tentang dampak Perang Vietnam yang masih dirasakan jutaan orang sampai hari ini.

Saigon jatuh pada 30 April 1975. Pasukan Vietnam Utara memasuki ibu kota Vietnam Selatan. Penduduk Saigon mengabikan perintah terakhir Presiden Nguyen Van Thieu untuk melakukan perlawanan terakhir, dan menyambut tentara Vietnam Utara dengan kibaran bendera dan hura-hura.

Beberapa hari sebelumnya, puluhan ribu tentara AS meninggalkan Saigon, menciptakan kepanikan di kalangan penduduk yang terlanjur keenakan menikmati bantuan ekonomi Paman Sam. Foto paling ikonik dari peristiwa ini adalah ketika tentara AS mengevakuasi staf sipil dan pemegang paspor AS dengan helikopter dari atap Kedubes AS di Saigon.

Sebagian besar penduduk Saigon yang menyakasikan peristiwa itu mungkin telah meninggal dunia akibat usia, tapi jutaan orang yang tidak menyaksikan peristiwa itu — yang lahir berbelas tahun setelah Kejatuhan Saigon — menjadi saksi perang paling kotor dalam sejarah umat manusia.

Nguyen Thanh Hari, 34 tahun, adalah satu dari mereka yang menyandang catat akibat Agent Orange — senjata kimia yang digunakan AS untuk melawan gerilyawan Vietcong dan pasukan Vietnam Utara. Hai lahir dengan cacat fisik kerusakan saraf yang parah, yang membuatnya tak bisa melakukan hal-hal paling kecil, seperti mengancingkan baju.

Hai bukan orang Saigon. Ia lahir dan besar di Da Nang, kota pangkalan udara AS. Serangan intensif Vietcong dan Vietnam Utara memaksa pasukan AS meninggalkan Da Nang, dengan lebih dulu menebar sejumlah besar Agent Orange. Senjata kimia itu bertahan sekian dekade, meracuni tanah, air, mengancam anak-anak dari generasi ke generasi.

Secara keseluruhan, AS menyemprotkan 72 juta liter Agent Orange di sekujur Vietnam perang; menciptakan Yellow Rain — istilah untuk taburan kimia yang merontokan daun — agar bisa melihat pergerakan Vietcong dan pasukan Vietnam Utara di hutan. AS mencampur Agent Orange dengan dioksin, yang menyebabkan cacat lahir setiap bayi di satu wilayah.

Saat ini, tiga juta orang — termasuk anak-anak yang lahir sepuluh atau dua puluh tahun setelah Perang Vietnam usai — lahir dengan kondisi kesehatan mengenaskan akibat paparan Agent Orange.

Vietnam menang perang, tapi menghadapi pekerjaan tak pernah usai, yaitu membersihkan Agent Orange. Sebagian pekerjaan didanai bantuan AS. Bantuan itu datang terlambat, karena Washington menolak bertanggung jawab atas perang kotor yang dilakukannya.

Kini, Vietnam menghadapi kemungkinan tidak mendapatkan dana itu lagi karena Presiden Donald Trump sibuk memangkas pengeluaran.

Racun di Seluruh Negeri

Seakan tak sudi dikalahkan gerilyawan berpakaian petani, AS meninggalkan Vietnam dengan hampir seluruh tanah Bangsa Annam mengancung racun. Rincinya, 58 dari 63 propinsi di Vietnam terkontaminasi Agent Orange dan dioksin, yang membuat anak-anak yang lahir dengan penyakit kanker, cacat fisik, dan mengalami kerusakan saraf.

Tahun 2006, AS dan Vietnam bekerja sama membersihkan tanah terkontaminasi Ageng Orange. Washington mengambil keputusan ini setelah melihat posisi Vietnam yang layak menjadi mitra untuk mengadapi Cina di masa depan.

Charles Bailey, penulis buku From Enemies to Partners: Vietnam, the US, and Agent Orange, mengatakan yang masih menjadi perdebatan adalah dampak jangka panjang Agent Orange. “Ilmu kasualitas masih belum lengkap,” kata Bailey.

Vietnam mengidentifikasi korban Agent Orange dengan memeriksa riwayat keluarga, tempat tinggal, dan daftar masalah kesehatan terkait racun. Kasus Hai, menurut Bailey, kemungkinan besar akibat penyemprotan defoliant.

Beberapa dekade setelah perang berakhir, Vietnam terus memulihkan diri. Mereka memagari lokasi yang sangat terkontaminasi. Salah satunya Bandara Da Nang, dan memberi dukungan kepada keluarga yang terdampak.

AS mengabaikan semua bukti itu. Bahkan, AS juga mengabaikan dampak Agent Orange terhadap prajuritnya sampai pertengahan tahun 2000-an. Padahal, tahun 1991 AS menyadari penyakit tertentu dapat dikaitkan dengan Agent Orange dan memberi tunjangan kepada veteran yang mengalaminya.

Selain Agent Orange, penduduk Vietnam saat ini masih terancam bom yang belum meledak. Noam Chomsky, dalam Chomsky Reader, menulis jumlah bom yang dijatuhkan AS di Vietnam dua kali lebih banyak dari bom yang dijatuhkan di Eropa selama Perang Dunia II.

Ironi dari Peringatan 50 Tahun Kejatuhan Saigon adalah Vietnam merayakannya ketika banyak perusahaan AS berbondong-bondong menanamkan modal di tanah diracuni Agent Orange.

Back to top button