Crispy

DPR RI ‘Lobi’ Arab Saudi Tambah Kuota Haji hingga 250 Ribu Jamaah

JAKARTA – Kuota haji di Indonesia seperti perlu mendapat perhatian. Apalagi tiap tahun, jumlah muslim yang hendak menunaikan rukun islam kelima terus mengalami peningkatan.

Untuk memenuhi penambahan kuota, rupanya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan lobi ke Kerajaan Arab Saudi, dengan maksud di tahun 2020, jumlah kuota haji meningkat. Dimana beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin bertemu Menteri Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi, Muhammad Saleh bin Taher Benten.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, mengatakan dalam pertemuan itu, Menteri Haji Arab Saudi menyampaikan kemungkinan penambahan kuota untuk tahun 2020.

“Sekarang ini, pihak Arab Saudi telah membagi sesuai dengan negaranya” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/1/2019).

Ace menambahkan, kemungkinan kuota haji 2020 bertambah tersebut muncul penandatanganan MoU antara Menteri Agama RI dengan Menteri Haji Arab Saudi pada Desember 2019 lalu. Dimana disepakati sebanyak 221.000 jamaah haji.

Akan tetapi pihaknya berharap, kuota haji tahun ini bisa meningkat hingga 250 ribu jamaah. “Menteri Haji Arab Saudi yang juga Ketua Pembagian Kuota Haji, menyampaikan akan mengalokasikan kembali kuota haji. Pengalokasian ini akan memprioritaskan penambahan untuk jamaah haji Indonesia,” kata dia.

Diketahui, pada 2019 lalu, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 231 ribu yang terdiri dari haji reguler sebanyak 214 ribu dan haji khusus 17 ribu. Dari jumlah tersebut, terdapat tambahan kuota 10.000 jamaah haji.

Meski demikian, Indonesia terus memperjuangkan kuota haji hingga 250 ribu orang pada tahun 2020. Hal tersebut sebagaimana diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, beberapa waktu lalu mengaku telah berkomunikasi dengan otoritas yang menangani haji di Arab Saudi, kuota 231 ribu tahun 2019 telah ditetapkan sebagai kuota haji permanen bagi Indonesia.

“Berdasarkan arahan Presiden Jokowi, Indonesia tahun ini idealnya di angka 250 ribu kuota, sehingga kami masih ada lagi tugas untuk angka 19 ribu dari 231 ribu,” katanya.

Atas upaya tersebut, pihaknya juga telah melayangkan surat terkait panjangnya daftar antrean hingga 20 bahkan 40 tahun, seseorang untuk dapat melaksanakan rukun islam kelima itu.

“Kita akan melakukan pendekatan-pendekatan dengan Saudi, jadi bertambahnya kuota harus diimbangi dengan fasilitas yang ada di Saudi,” kata dia. [Fan]

Back to top button