Crispy

Ditangkap di Bandara Manila, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte: “Kalian Harus Membunuh Saya

  • Rodrigo Duterte terpilih menjadi presiden Filipina berkat kampanye memerangi bandar narkoba.
  • Ia memenuhi janjinya tapi kebablasan. Ia memerintahkn pembunuhan bandar narkoba di luar hukum.

JERNIH — Saat menjadi presiden Filipina, Rodrigo Duterte pernah menantang Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menginvestigasinya. Selasa (11/3) pagi, sebelum turun dari pesawat yang membawanya dari Hong Kong ke Manila, Duterte berkata kepda polisi; “Kalian harus membunuhku.”

Duterte tiba di Bandara International Ninoy Aquino (NAIA) disambut sejumlah personel polisi. Kantor Kepresidenan Filipina (PCO) mengatakan Jaksa Agung menyodorkan surat penangkapan ICC sebelum polisi menggiring Duterte.

Penangkapan ini mengakhiri spekulasi berbulan-bulan tentang kemungkinan surat perintah penangkapan dalam penyelidikan ICC atas perang melawan Duterte. Perang yang mengubah Manila dan wilayah lain di Filipina menjadi lautan darah bandar narkoba, karena Duterte memerintahkan eksekusi di tempat.

Kelompok HAM dan ICC memperkirakan korban tewas pembunuhan di luar hukum dalam perang itu mencapai 12 ribu sampai 30 ribu. Data resmi pemerintah Filipina, yang dibuat era Duterte berkuasa, perang itu menewaskan enam ribu bandar dan pengecer narkoba.

Kepala Kelompok Investigasi dan Direksi Kriminal (CIDG) Kepolisian Filipina (PNP) Nicholas Torre III mengatakan seorang perwakilan Organisasi Kepolisian Krimiinal Internasional (Interpol) juga hadir dalam penangkapan itu.

Back to top button