Sambut HUT Bhayangkara Ke 74, Polri Donor 29.722 Kantung Darah
JAKARTA-Dalam angka menyambut hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara ke-74 tahun 2020, sejak pertengahan Juni 2020, Polri melakukan donor darah secara serentak di seluruh Indonesia. Hingga saat ini darah yang terkumpul sebanyak 29.722 kantong darah dan langsung diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI).
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono menyebut program donor darah itu digelar sesuai intruksi langsung Kapolri Jenderal Idham Azis yang dituangkan dalam Surat Telegram (TR) bernomor ST/1127/KRP./2020. Program itu dimaksud sebagai upaya Polri membantu PMI karena saat ini pendonor yang biasanya datang untuk berdonor berkurang karena wabah covid-19.
“Hasil donor darah serentak yang dilakukan 34 Polda serta 500 Polres seluruh Indonesia menghasilkan sebanyak 29.722 kantong darah. Ini sekaligus membantu memenuhi kekurangan stok darah PMI di masa pandemi covid-19,” kata Argo di Jakarta, Senin (29/6/2020).
Baca juga: Kapolri Luncurkan Bakti Sosial Serentak Peringatan Hari Bhayangkara ke-74
Sebelumnya Kapolri menerbitkan surat telegram, dimana Kapolri menginstruksikan kepada para Kasatker dan Kasatwil untuk melakukan koordinasi dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI di wilayahnya masing-masing dan melakukan donorn darah anggotanya.
Pelaksanaan donor darah dilakukan dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan dan menerapkan jaga jarak atau physical distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Dengan mendonorkan darah, kita bisa mendapatkan banyak manfaat bagi kesehatan dan juga dampak psikologis yang positif,” kata Argo.
Baca juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-74, Baharkam Gelar Baksos di Tangerang
Selama ini PMI mengalami kekurangan sekitar 900.000 kantong darah per tahun yang dibutuhkan untuk transfusi darah pasien. Trasnfusi darah itu dibutuhkan di berbagai rumah sakit. Dan sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia Maret 2020 lalu, PMI mengaku stok darah di PMI semakin berkurang karena jumlah pendonor mandiri yang biasa datang ke PMI menurun jumlahnya sejak diberlakukannya protokol kesehatan.
Masyarakat yang rutin mendonorkan darah juga mengalami kekhawatiran keluar rumah di tengah pandemi yang kian meluas, disamping itu mereka juga patuh akan aturan PSBB yang diterapkan pemerintah.
(tvl)