Oikos

Ada Warga Meninggal karena Sulit Dapat Kamar Perawatan Covid

Minimnya jumlah kamar yang tersedia membuat cerita tentang perjuangan mendapatkan kamar bagi pasien penderita Covid, seperti perjuangan melawan waktu kematian.

JERNIH-Dalam dua minggu ini pasien Covid-19 meningkat jumlahnya secara drastic. Bahkan secara komulatif jumlahnya mencapai angka diatas sepuluh ribu perhari. Adapun wilayah dengan penyumbang pasien positif Covid-19 terbanyak adalah DKI Jakarta.

Saking banyaknya pasien positif Covid-19 yang membutuhkan perawatan, hingga ketersediaan kamar di rumah sakit rujukan Covid untuk pasien tinggal 13 %.

Minimnya jumlah kamar yang tersedia membuat cerita tentang perjuangan mendapatkan kamar bagi pasien penderita Covid, seperti perjuangan melawan waktu kematian.

Seorang pasien positif Covid-19 di Kota Tangerang Selatan, Banten, tertahan di Puskesmas selama dua hari untuk mendapat ruang intensive care unit (ICU), akhirnya meninggal dunia.

Keluarganya berusaha keras mendapatkan ruang perawatan baginya dengan menghubungi 75 rumah sakit rujukan Covid di Jabodetabek. Namun, mereka gagal mendapat ruang ICU hingga akhirnya saturasi oksigen pasien menurun dan meninggal dunia. Kisah tersebut diungkapkan melalui akun twitter @LaporCovid pada Kamis (21/1/2021) lalu.

“Hari ini, satu pasien positif Covid-19 meninggal di sebuah puskesmas di Tangerang Selatan. Setelah dua hari mencari ICU di Jabodetabek. Pihak keluarga dan puskesmas telah mencari ke beberapa RS, LaporCovid juga telah menghubungi lebih dari 75 rumah sakit di wilayah Jabodetabek, Dinkes DKI dan (tim) Menkes. Namun semua RS full,” tulisan tersebut diunggah akun twitter @LaporCovid.

Relawan LaporCovid, Yemiko membenarkan soal unggahan tersebut. Namun, pihaknya tak bisa memberikan informasi detail soal identitas pasien dan nama puskesmas tempat pasien positif Covid-19 itu meninggal.

Beberapa waktu sebelumnya, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) juga mengabar, ada satu pasien positif Covid-19 di Banten dengan bawaan hipertensi, diabetes, stroke dan gangguan ginjal yang tak dapat pertolongan medis karena gagal mendapatkan kamar perawatan.

Dalam unggahannya di media sosial, CISDI mereka telah menghubungi sekitar 42 rumah sakit rujukan Covid, namun tak ada satupun RS yang menerima karena kamar perawatan untuk pasien Covid di rumah sakit, telah penuh.

Untuk itu CISDI menghimbau masyarakat agar lebih waspada dan lebih ketat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Sementara di Depok pada awal bulan ini juga terjadi insiden seorang pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di taksi online karena gagal mendapatkan perawatan rumah sakit. Keluarga telah mendatangi sepuluh rumah sakit rujukan Covid namun semuanya terisi penuh.

“Pada 3 Januari 2021, warga meninggal di taksi daring setelah ditolak di 10 RS di daerah Depok, Jawa Barat,” kata Dokter sekaligus sukarelawan LaporCovid-19, Tri Maharani, Senin (18/1/2021) lalu.

Sejak akhir Desember hingga awal Januari 2021, kata Tri, LaporCovid19 telah mendata 23 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh, pasien yang meninggal di perjalanan, serta meninggal di rumah karena ditolak rumah sakit dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

LaporCovid-19 dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyerukan pada masyarakat agar patuhi protocol kesehatan karena rumah sakit dan tenaga kesehatan kini dalam kondisi genting akibat lonjakan kasus Covid-19. (tvl)

Back to top button