50 Mantan Pramugari Alitalia Lepas Pakaian, Protes Pemotongan Gaji
- Alitalia, maskapai nasional Italia, tidak ada lagi.
- Sebagai gantinya, muncul ITA Airways.
- Hanya sedikit pramugari Alitalia yang dipekerjakan dengan pemotongan gaji.
- Pramugari Alitalia menggelar aksi protes di kota kuno Roma.
JERNIH — ITA Airways, makapai baru Italia pengganti Alitalia, mengudara pekan lalu tapi persoalan di landasan belum terselesaikan.
Sekitar 50 mantan pramugari menggelar aksi protes khas Italia, mencopot pakaian mereka, berdiri dengan mengenakan pakaian dalam seraya bernyanyi; “Kami adalah Alitalia.”
Aksi protes berlangsung di Campidoglio, pusat Kekaisaran Roma sekitar dua ribu tahun lalu, yang alun-alun utamanya dirancang ulang Michaelangelo.
Mantan pramugari itu datang dengan pakaian Alitalia. Mereka kehlangan pekerjaan, dan kontrak mereka ditahan oleh ITA Airways.
Serikat Pekerja mengatakan mereka, mantan pramugari Alitalia, yang bertahan dibayar lebih rendah.
Kepada CNN, seorang pramugari Alitalia yang dipekerjakan di ITA Airways tidak hanya kehilangan sebagian gaji tapi juga status senioritas. Tidak pula ada pemberitahuan di mana dan kapan mereka akan bekerja.
Presiden ITA Airways Alfredo Altavilla sempat merespon ancaman aksi mogok sebagai sesuatu yang memalukan secara nasional. Menurutnya, staf maskapai menyetujui kondisi kerja baru.
“Tawar-menawar kontrak telahs elesai, dan mereka menandatangani kontrak yang kami kirimkan,” kata Altavilla kepada Il Fatto Quotidiano.
Dari 10.500 staf Alitalia, hanya 2.800 yang dipekerjakan ITA Airways. Maskapai baru ini juga mempertahankan 52 dari 110 pesawat Alitalia.
Namun, ITA Airways justru mengumumkan rencana ambisiusnya dengan memesan armada Airbus yang benar-benar baru, warna baru, dan seragam baru.