Crispy

Enam Klub Liga Super Eropa Didesak Keluar dari Liga Inggris

  • Mengusir enam klub dari Liga Inggris tidak mudah.
  • Ada aturan yang menyebutkan mengusir satu klub saja butuh tiga perempat dari 20 suara.
  • Jadi, 14 suara belum cukup mengusir enam klub.
  • Ada aturan lain, mendesak administratur Liga Primer menggunakan kebijakan yang belum pernah digunakna, yaitu mengusir klub pemberontak.

JERNIH — Sebanyak 14 klub Liga Inggris dikabarkan sedang berupaya memaksa enam klub yang menyatakan bergabung dengan kompetisi sempalan Liga Super Eropa keluar dari Liga Inggris.

Enam klub itu adalah Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspurs, dan Chelsea.

Pada pertemuan Selasa 20 April, yang tidak dihadiri enam klub pembelot, 14 tim akan menuntut klub-klub itu meninggalkan liga domestik pada akhir musim.

The Sun menulis semua marah atas keputusan enam klub bergabung dengan Liga Super Eropa. Lebih marah lagi, enam klub itu mengkhianati perjanjian kolektif untuk bersatu mendukung Liga Inggris.

Namun memaksa enam klub keluar dari Liga Inggris bukan perkara mudah. Di bawah aturan Prem B6 disebutkan dibutuhkan tiga perempat dari 20 suara untuk mengusir satu klub dari Liga Inggris.

Jadi, suara 14 klub belum cukup untuk mengusir klub, jangan enam, satu pun tidak.

Namun Prem B11 memberi kebijaksanaan, hak, dan kekuasaan kepada Dewan Liga; kepala eksekutif Richard Masters, ketua Gary Hoffman, dan direktur non-eksekutif Kevin Beeston, untuk bertindak dalam kebijaksanaan tunggal dan mutlak untk membuat keputusan final dan mengikat yang tidak tunduk pada banding.

Langkah terakhir ini belum dilakukan. Bukan tidak mungkin 14 klub berkampanye intensif, dan meminta aturan terakhir diberlakukan.

Beberapa pemilik dan direktur klub di luar enam pembelot telah memulainya. Kepala eksekutif Aston Villa Christian Puslow, misalnya, menyebutn Liga Super Eropa menghilangkan manfaat olahraga.

Pemilih Crystal Palace Steve Parish mengagatakan Liga Super Eropa hanya menciptakan klub elite berlapis emas. Adre Radrizzani, pemilik Leeds United, mengatakan Liga Super Eropa bertentangan dengan semangat olahraga, impian jutaan penggemar untuk menaklukan juara di lapangan.

Back to top button