Cuma Butuh Waktu Satu Tahun Doni Salmanan Kaya Raya
Dengan mimik, gerak-gerik dan intonasi nada bicara persis ketika memamerkan kekayaannya melalui postingan media sosialnya, Doni meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pihak korbannya.
JERNIH-Dari balik masker hitam yang dipakainya ketika dihadirkan di hadapan pewarta, Doni Salmanan masih bisa melemparkan senyum ke khalayak ramai. Meski tengah menghadapi tuntutan ancaman penjara 20 tahun lamanya dan berpotensi dimiskinkan, dia yang hari Selasa (15/3), memakai kemeja oranye khas tahanan Bareskrim Polri, terlihat seperti selebritis sedang melayani pertanyaan wartawan.
Di sana, juga dihadirkan dua unit mobil mewah berwarna biru dan hitam, serta sejumlah motor gede sport milik Doni yang disita. Polisi bilang, ada 97 aset miliknya yang sudah diambil dengan nilai Rp 64 miliar.
Entah bagaimana isi perasaan Doni ketika dihadirkan di tengah-tengah Jurnalis dalam rilis resmi Kepolisian. Namun dari gesturnya, seolah tak ada kekhawatiran apalagi ketakutan sedikit pun dari dalam dirinya. Padahal, dia tengah dijerat pasal berlapis salah satunya tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang hukumannya tak main-main.
Dengan mimik, gerak-gerik dan intonasi nada bicara persis ketika memamerkan kekayaannya melalui postingan media sosialnya, Doni meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pihak korbannya.
Dari tiap kalimat yang diucapkan, dia mengaku bersalah dan berharap bisa mendapat keringanan hukuman.
“Hari ini saya ingin meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mengenal dunia trading, baik binary option, forex, crypto, dan lain sebagainya,” kata dia di Bareskrim Polri, Jakarta.
“Agar sanksi terhadap saya bisa diringankan, kemudian juga untuk masyarakat Indonesia berhati-hati agar tidak tergiur sama trading-trading yang ilegal,” kata dia yang bernama asli Doni Muhammad Taufik.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Asep Edi Suheri bilang, sebagai afiliator, Doni punya tugas melempar godaan kepada calon peserta perjudian berkedok trading agar masuk bermain dalam aplikasi tersebut. Jika para pemain kalah, dia bakal mendapat keuntungan sebanyak 80 persen dari uang yang sudah dikeluarkan para pihak yang kemudian disebut sebagai korban.
Yang mengejutkan, Asep bilang, meski bertindak sebagai afiliator, Doni tak pernah sekalipun ikut bermain dalam aplikasi tersebut. Dia bilang, video yang memperlihatkan dia ber-trading termasuk menarik uang dari hasil perdagangan merupakan rekayasa belaka.
Dari tindakan itulah, Doni bisa mengumpulkan aset hingga bernilai Rp 64 miliar hanya dalam waktu satu tahun saja.
Diantara aset-aset tersebut terdapat beberapa mobil mewah, motor gede, rumah dan tanah hingga pakaian bermerk mewah. Meskipun demikian, Polisi masih akan terus memburu aset lainnya.
“Namun demikian kenyataannya tersangka DS tidak melakukan trading di website Quotex tersebut melainkan hanya menjadi afiliator untuk mendapatkan keuntunggan dari para member atau afiliasi yang ikut bergabung bermain trading valas di web Quotex,” kata Asep.
Doni Salmanan menurut Asep mulai menjadi afiliator sejak 15 Maret 2021 dengan membuat akun Youtube King Salmanan.[]