Survei Indikator Politik Kuatkan Posisi Prof. Yusril Sebagai Salah Satu Bacawapres KIM
Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad, menyebut Prof Yusril adalah profesional serta birokrat teruji sejak era Orde baru (Orba) hingga era Reformasi. Dengan demikian YIM cukup kenyang asam garam perpolitikan Tanah Air. “Prof YIM saat ini ketum parpol yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju,”kata Nyarwi.
JERNIH– Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Sabtu (30/9/2023) lalu menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, unggul signifikan di Jawa Barat (Jabar) dan Banten. Hasil survei juga menunjukkan sejumlah nama yang pantas mendampingi bacapres Prabowo. Prof Yusril Ihza Mahendra (Prof. YIM), misalnya, masuk radar sebagai sepuluh nama calon wakil presiden yang pantas mendampingi Prabowo.
Menurut Indikator, elektabilitas Prabowo di Jabar mencapai raihan tertinggi sebesar 45,7 persen. Disusul Anies dengan 25,4 persen dan Ganjar 24 persen. Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, di Jabar Prabowo unggul telak. Sementara di Banten, Prabowo juga unggul meski keunggulannya tidak signifikan melawan Anies. Ganjar tertinggal jauh. Prabowo meraih 38,6 persen, Anies 33,1 persen dan Ganjar 22,9 persen.
Hasil survei Indikator memperlihatkan di antara bacapres lainnya, Prof Yusril merupakan figur bacawapres paling berpengalaman serta dinilai paling cerdas dan pintar.
Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad, menyebut Prof Yusril adalah profesional serta birokrat teruji sejak era Orde baru (Orba) hingga era Reformasi. Dengan demikian YIM cukup kenyang asam garam perpolitikan Tanah Air. “Prof YIM saat ini ketum parpol yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju,”kata Nyarwi.
Nyarwi menambahkan, Presiden Jokowi punya efek dalam menentukan siapakah Cawapres Prabowo. Karena hal itu adalah keputusan level elit, dan Jokowi adalah pimpinan di lingkar ketum parpol koalisi pemerintah. “Ingat, Jokowi memiliki posisi sebagai ketua dari para ketua umum parpol yang saat ini mendukung pemerintahan. Termasuk Prabowo yang juga Ketum Gerindra,”kata dia.
Dari rekam jejak digital, Presiden Jokowi pernah menyatakan dukungan agar YIM menjadi capres atau cawapres. Hal itu disampaikan Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Partai Bulan Bintang di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Tiba-tiba, Jokowi dalam sambutan, menyatakan dukungan kepada YIM untuk menjadi capres atau cawapres dalam perhelatan Pilpres 2024-2029. “Beliau punya pengalaman panjang, saya mendukung lho kalau Profesor Yusril di 2024 nanti dicalonkan sebagai presiden (Capres) atau wakil presiden (Cawapres). Ini serius, serius,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, tugas PBB saat ini, adalah mencari ‘kendaraan’ politik agar mampu memenuhi syarat pencalonan minimal 20 persen. “Ya tugasnya di situ. Begitu dapat kendaraan saya dukung,” kata Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi membuka cerita lama kala dirinya akan mengikuti kontestati pilwalkot Solo pada 2010. Ternyata, salah satu parpol pengusunya adalah PBB. “Serius. Karena saya saat wali kota (pilwalkot), salah satu partai yang mendukung saya saat itu adalah PBB. Saat presiden (Pilpres) juga PBB. Jadi kalau saya dukung gantian, enggak ada salahnya,”kata dia. [rls]