Israel Mulai Memburu dan Membunuh Petinggi Hamas, Korban Pertama; Saleh al-Arouri
- Elior Levy, jurnalis senior Israel, menyebut al-Arouri sebagai orang cerdas Hamas yang harus dienyahkan.
- Saleh al-Arouri adalah nama yang kerap disebut petinggi militer Israel dan intelejen.
JERNIH — Israel mulai menjalankan operasi memburu dan membunuh arsitek Banjir al-Aqsa dengan menghabisi Saleh al-Arouri — wakil kepala Biro Politik Hamas yang menjalankan operasinya di Lebanon.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan drone Israel menghantam kantor Hamas di Msharafieh, di pinggiran Beirut. Koresponden Al Mayadeen melaporkan tiga pesawat tak berawak Israel menyerang bagnunan itu dengan tiga rudal.
Enam tewas dalam serangan itu. Salah satunya al-Arouri. Hamas segera mengeluarkan pengumuman duka cinta mendalam atas tewasnya salah satu pemimpin perlawanan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta arsitek Banjir al-Aqsa.
Tim medis, tentara, dan pasukan keamanan membersihkan puing-puing bangunan, dan membawa seluruh korban tewas ke rumah sakit.
Sumber yang dekat dengan al-Arouri mengatakan sehari sebelumnya mendiang, dalam wawancara dengan Al Mayadeen, membicarakan peningkatan ancaman pembunuhan terhadap dirinya.
“Ancaman Israel tidak akan mengubah keyakinan saya, dan tidak akan berdampak pada jalan yang saya pilih,” kata al-Arouri.
Setelah Banjir al-Aqsa, al-Arouri bertemu Sekjen Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pada 25 Oktober. Saat itu al-Arouri didampingi Sekjen Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziyad al-Nakhalah.
Dalam pertemuan itu ketiganya membahas tindakan yang diperlukan bagi poros perlawanan di Lebanon. Mereka juga mencari cara mencapai kemenangan bagi perlawanan di Gaza dan Palestina, serta menghentikan agresi Israel di wilayah pendudukan.
Al-Arouri menekankan bahwa Operas Banjir al-Aqsa adalah respon terhadap kejahatan Israel dan perjuangan untuk menduduki al-Quds. Ia juga menekankan perlunya semua yang memiliki nurani untuk bersatu dan bertindak bersama.
Di Tel Aviv, media Israel menyoroti ancaman berulang setelah pembunuhan al-Arouri dan mencegah penyatuan medan perang Lebanon dan Gaza.
Yedioth Ahronoth, salah satu media Israel, menampilkan Eitan Dangot — pensiunan jenderal yang menjabat sekretaris militer untuk tiga menteri keamanan — mendukung pembunuhan al-Arouri. Menurut Dangot, al-Arouri adalah orang paling berbahaya dan penting di tubuh gerakan Hamas.
Elior Levy, jurnalis senior Israel, menyebut al-Arouri sebagai orang cerdas Hamas yang harus dienyahkan. Al-Arouri berperan membingkai aparat militer gerakan Hamas di luar Jalur Gaza.
Menurut Levy, al-Arouri adalah tokoh sentral yang kerap dibahas badan intelejen militer Israel.