Anis Matta: Warga Jawa Barat Masyarakat yang Demokratis
Jawa Barat pernah menjadi basis berkembangnya Negara Islam Indonesia (DI/TII). Jawa Barat pun, kata Anis, menjadi awal mula berkembangnya Marhaenisme yang digagas Soekarno. “Di Jawa Barat pernah berkembang ide kanan, juga ide kiri. Artinya masyarakat Jawa Barat terbuka terhadap ide-ide apa pun..”
JERNIH– Warga Jawa Barat dianggap sebagai pemilih yang cerdas. Ini terbukti dari tidak adanya partai politik yang mampu memenangkan pemilu dua kali berturut-turut di bumi Parahyangan, selama masa reformasi.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, saat menggelar safari politik bertajuk ‘Bandung Ngawangkong‘, di Bandung, Ahad (28/11) lalu. “Tidak ada partai yang menang dua kali berturut-turut di Jawa Barat. Artinya pemilih di Jawa Barat pemilih cerdas,” ujar Anis.
Menurut Anis, masyarakat Jawa Barat lebih terbuka terhadap berbagai informasi, termasuk mengenai politik. Salah satu sebabnya karena letaknya yang dekat dengan ibu kota negara.
“Jadi masyarakat Jawa Barat ini paling cepat responsnya terhadap isu-isu nasional,” kata dia. Selain itu, Anis menilai warga Jawa Barat pun sangat terbuka terhadap berbagai ide dan pemikiran dalam berbangsa dan bernegara.
Ini terlihat dari sejarah yang pernah terjadi di Jawa Barat saat berkembangnya Negara Islam Indonesia (DI/TII). Jawa Barat pun, tambah Anis, menjadi awal mula berkembangnya Marhaenisme yang digagas Soekarno.
“Di Jawa Barat pernah berkembang ide kanan, juga ide kiri. Artinya masyarakat Jawa Barat terbuka terhadap ide-ide apa pun yang disampaikan kepada mereka,” ujarnya.
Anis pun memuji warga Jawa Barat karena menurutnya hal ini merupakan tipikal masyarakat demokratis. “Masyarakat demokratis membutuhkan pemimpin yang mampu meyakinkan, bukan yang hanya bisa main paksa,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Anis, pemilih di Jawa Barat membutuhkan partai politik yang mampu meyakinkan akan terbangunnya masa depan yang baik. “Warga Jawa Barat tidak bisa digiring secara sederhana. Perlu diyakinkan, dan itu sebenarnya karakter dasar dari masyarakat demokratis,” katanya. [rls]