Berapa Lama Virus Corona Bertahan dalam Lift Tertutup? Hingga 30 Menit
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/WhatsApp-Image-2020-09-29-at-07.54.04.jpeg)
Menurut peneliti di Universitas Amsterdam, aerosol dapat bertahan selama 10-20 menit di dalam lift selama operasi normal, sementara jangka waktu berkurang menjadi hanya beberapa menit jika pintu tetap terbuka.
JERNIH – Partikel sarat virus corona dapat bertahan hingga 30 menit di lift jika pintunya ditutup. Fakta tersebut ditemukan berdasarkan sebuah studi terbaru yang dilakukan University of Amsterdam.
Menurut peneliti di Universitas Amsterdam, aerosol dapat bertahan selama 10-20 menit di dalam lift selama operasi normal, sementara jangka waktu berkurang menjadi hanya beberapa menit jika pintu tetap terbuka. Studi terbaru dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh UvA Institute of Physics, bekerja sama dengan Amsterdam UMC.
“Kami menemukan bahwa selama operasi normal seperti itu, dibutuhkan waktu 12 hingga 18 menit sebelum jumlah partikel aerosol berkurang. Saat pintu lift terbuka secara permanen, waktu ini berkurang menjadi 2 hingga 4 menit, “kata Daniel Bonn, salah satu peneliti utama studi tersebut.
Para peneliti dapat mensimulasikan serangkaian batuk menggunakan nosel semprot yang dirancang khusus yang mereka semprotkan dalam jumlah tetesan yang terkendali. Untuk mendeteksi aerosol di lift, peneliti menggunakan laser untuk menerangi partikel aerosol dan menghitungnya.
Para peneliti dalam studi tersebut merekomendasikan pintu lift dibiarkan terbuka untuk jangka waktu yang lebih lama bila memungkinkan, dan agar orang-orang menghindari berbicara dan batuk di lift atau memakai masker wajah yang tepat untuk menghindari penularan.
“Ternyata ventilasi di dalam semua elevator yang diteliti dalam posisi idle otomatis mati setelah 1-2 menit. Ini tentu saja dapat dengan mudah diperpanjang dengan memprogram ulang perangkat lunak kontrol tindakan, ”kata Cees van Rijn, rekan peneliti dalam studi tersebut.
“Di kebanyakan elevator rumah sakit, ventilator ada di langit-langit dan mengalirkan udara dari kabin ke poros elevator. Tindakan yang mungkin dilakukan adalah membalik arah aliran ventilator, menciptakan aliran udara segar ke bawah dari langit-langit menuju lantai kabin elevator,” kata van Rijn. [Ismaeel Naar/Al Arabiya]