Crispy

Capai Keberlanjutan Tempur Tentatif, Korsel Mulai Produksi Massal KF-21 Boramae Tahun Depan

  • Keberlanjutan tempur tentatif berhasil diverifikasi melalui berbagai uji darat dan 200 uji terbang.
  • DAPA masih akan melakukan uji tambahan; penembakan rudal udara ke udara dan pengisian bahan bakar di udara.

JERNIH — KF-21 Boramae, jet tempur produksi Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia, mencapai keberlanjutan tempur tentatif yang meletakan dasar bagi produksi berkelanjutan mulai tahun depan.

Mengutip Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), Korea Times memberitakan badan pengadaan senjata mengumumkan KF-21 lolos skema pengujian sementara setelah ratusan penerbangan darat dan uji coba selama dua tahun terakhir

Memperoleh keberlanjutan tempur tentatif memungkinkan Industri Ruang Angkasa Korea (KAI) memulai produksi massal sebelum prototipe memenuhi semua persyaratan tempur.

BACA JUGA: Korsel Kepada Indonesia: Lunasi Pembayaran Proyek, Prototipe Jet Tempur KF-21 Tiba di Jakarta

Prosedur yang ditujukan mempercepat proses manufaktur secara keseluruhan juga digunakan dalam pengembangan jet latih supersonik T-50 dan helikopter bersenjata ringan (LAH).

“Keberlanjutan tempur tentatif berhasil diverifikasi melalui berbagai uji darat dan 200 uji terbang yang mengukur kecepatan terbang, jangkauan operasional tempur, jarak lepas landas dan mendarat, dalam dua tahun terakhir,” kata Choi Kyung-ho, juru bicara DAPA.

Pemerintah juga mengatakan proses evaluasi yang cepat dimungkinkan melalui kerja sama yang erat, dengan Kementerian Pertahanan Nasional dan Kepala Staf Gabungan (JCS).

BACA JUGA: Indonesia Janji Beri Jadwal Baru Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21

KF-21 Boramae mampu terbang dengan kecepatan 2.200 kilometer per jam dengan daya jangkau 2.900 kilometer. Sejak terbang perdana sampai saat ini, KF-21 telah 200 kali uji terbang, termasuk melesat dengan kecepatan supersonik pada Januari 2023.

Jet tempur generasi 4,5 ini dilengkapi berbagai teknologi canggih, termasuk radar active electronically scanned array (AESA), yang melacak berbagai target dengan komponen canggih dan efisien.

DAPA akan melakukan uji tambahan, termasuk uji tembak rudal udara ke udara dan pengisian bahan bakar di duara, dengan tujuak mencapai keberlanjutan pertempuran akhir pada tahun 2026. Setelah produksi massal, KF-21 akan bertugas di AU Korea, menggantikan armada F-4 dan F-5 yang makin uzur.

Back to top button