- Rezky Fantasya Rullie, alias Cici, diduga sedang merencanakan pemboman bunuh diri sebagai balasan atas kematian suami.
- Cici juga putri suami-istri pembom bunuh diri Katedral Jolo.
Zamboanga City — Militer dan polisi Filipina menangkan seorang wanita Indonesia, dan dua rekan asal Filipina yang diduga anggota Abu Sayyaf, dalam penggrebekan Sabtu 10 Oktober dini hari di sebuah desa di Jolo, Pulau Sulu.
Philippine Star melaporkan Rezky Fantasya Rullie, biasa dipanggil Cici, Nur-Aina Alihasan alias Inda Nhur dan Fatima Sandra Jimlani, ditangkap bersama barang bukti berupa rompi bom, plus dua bom pipa, serta komponen alat peledak improvisasi.
Cici asal Indonesia. Inda Nhur adalah istri wakil ketua Abu Sayyaf Ben Quirino Yadah alias Ben Tatoo. Fatima Sandra Jimlani adalah istri anggota Abu Sayyaf Jahid Jam.
Brigjen William Gonzales, komandan Satuan Tugas Gabungan Sulu (JTFS), mengatakan ketiganya digerebek di rumah Ben Tatoo di Sitio Kuppong, Barangay San Raymundo, Jolo. Penangkapan berlangsung pukul 01:50 dini hari, saat ketiganya terlelap.
Letjen Corleto Vinluan Jr, kepala Komando Mindanao Barat (Westmincom), mengatakan tersangka saat ini ditahan di Unit Reserse dan Deteksi untuk keperluan dokumentasi dan pengajuan tuntutan hukum.
Gonzales mengatakan polisi dan militer mengejar ketiganya dan kelompok Abu Sayyaf, setelah serangan bom bunuh diri kembar, 24 Agustus lalu. Serangan itu menewaskan 15 orang, sebagian besar tentara, dan 70 terluka.
Intelejen melacak Cici, yang diduga berencana melakukan serangan bunuh diri setelah Andi Baso, suaminya yang juga asal Indonesia, tewas dalam pertempuran 29 Agustus lalu di hutan Patikul.
Rullie, atau Cici, menempati urutan pertama dalam daftar pencarian orang. “Dia dicurigai akan melakukan bom bunuh diri sebagai pembalasan atas kematian suaminya,” kata Gonzales.
Cici diyakini sebagai putri suami-istri pembom bunuh diri kembar di Katedral Jolo, 27 Januari 2019, yang menewaskan 22 orang dan melukai seratus lainnya.
