Crispy

Hampir 10 Ribu Calon Asesor Ikuti Tes Substansi Daring

IASP 2020 menjadikan seorang asesor sekolah/madrasah harus memiliki kompetensi dan pengetahuan yang memadai dalam melakukan penilaian terhadap kinerja sekolah/madrasah yang tidak lagi berbasis pemenuhan dokumen/administrasi

JERNIH– Sebanyak 9.708 peserta se-Indonesia yang telah dinyatakan lolos secara administrasi mengikuti ujian tes substansi secara daring.  Ujian secara daring tersebut dilakukan seiring kepatuhan untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 yang kini masih menjadi momok di masyarakat.

 “Kegiatan ini dilakukan secara ketat untuk menghasilkan asesor yang berkualitas dalam mendukung reformasi akreditasi untuk pendidikan bermutu,” kata Ketua Badan Akreditasi Nasional-Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), Dr. Toni Toharudin dalam keterangan persnya, Sabtu (24/4).

Tes substansi dilaksanakan selama dua hari, hari ini dan besok (24-25/4) secara daring oleh peserta, diawasi para pengawas secara daring pula. Melalui aplikasi khusus, para pengawas akan mengawasi peserta melalui kamera yang wajib diaktifkan oleh peserta selama ujian berlangsung. “Pengawasan ujian daring ini melibatkan 203 pengawas yang berasal dari unsur para pengurus BAN-S/M Provinsi dan didampingi tim IT BAN-S/M Provinsi masing-masing,” kata Toni.

Ujian daring ini akan dilaksanakan dalam tiga sesi. Sesi satu diikuti oleh 3.266 peserta yang terdiri atas: Gorontalo (77), Kalimantan Tengah (163), Kalimantan Timur (158), Kalimantan Utara (34), Kepulauan Riau (83), Maluku (217), Maluku Utara (117), Nusa Tenggara Barat (470), Nusa Tenggara Timur (424), Papua (117), Papua Barat (66), Sulawesi Barat (105) Sulawesi Selatan (729), Sulawesi Tengah (159), Sulawesi Tenggara (258) Sulawesi Utara (89). Sementara sesi dua diikuti oleh sejumlah 3.191 peserta yang terdiri atas peserta yang berasal dari Jawa Barat (1.487) dan Jawa Timur (1.704).

Sesi tiga akan diikuti oleh sebanyak 3.251 peserta yang masing-masing berasal dari: Aceh (372), Bali (71), Banten (659), Kalimantan Barat (263), Lampung (398), Riau (379), Sulawesi Utara (3), Sumatera Barat (425), dan Sumatera Utara (681).

Setelah proses ini selesai, ada 3-6 Mei mendatang akan ada wawancara yang juga dilakukan secara daring. “Peserta yang dinyatakan lulus dalam ujian substansi, akan diundang untuk tahapan wawancara di masing-masing BAN-S/M Provinsi,” ujar Toni.

BAN-S/M telah menjalani arah baru pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah tahun 2021 dengan melakukan pergeseran paradigma penilaian akreditasi dari penilaian administrasi (compliance) menuju penilaian kinerja (performance) melalui perangkat akreditasi yang dikenal sebagai Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020 yang menitikberatkan pada mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah/madrasah. Perubahan ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menitikberatkan pada substansi mutu pendidikan, melalui kemerdekaan belajar bagi siswa.

Arah baru penilaian akreditasi sekolah/madrasah melalui IASP 2020 ini menuntut BAN-S/M untuk memiliki asesor yang cukup mumpuni dan terstandar. IASP 2020 menjadikan seorang asesor sekolah/madrasah harus memiliki kompetensi dan pengetahuan yang memadai dalam melakukan penilaian terhadap kinerja sekolah/madrasah yang tidak lagi berbasis pemenuhan dokumen/administrasi. Asesor dituntut untuk mampu menggali data dan informasi secara benar, obyektif, dan terukur sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari setiap butir instrumen tersebut, serta memiliki keterampilan menggunakan aplikasi Sistem Penilaian Akreditasi Sekolah/Madrasah (Sispena-S/M-S/M).

Guna memenuhi kebutuhan asesor sekolah/madrasah yang akan melakukan visitasi akreditasi sekolah/madrasah pada tahun 2021, BAN-S/M melakukan rekrutmen 1.800 calon asesor untuk 26 Provinsi dengan rincian sebagai berikut; Aceh 40 asesor, Bali 20 asesor,  Banten 160 asesor, Gorontalo 20 asesor, Jawa Barat membutuhkan 180 asesor baru. Jawa Timur 80 asesor, Kalimantan Barat 100 asesor, Kalimantan Tengah 60 asesor, Kalimantan Timur 20 asesor, Kalimantan Utara 20 asesor, Kepulauan Riau 20 asesor baru, Lampung 60 asesor baru, Maluku 80 asesor dan Maluku Utara 20 asesor baru. Sementara itu, Nusa Tenggara Barat (NTB) membutuhkan 80 asesor, Nusa Tenggara Timur (NTT) 220 asesor, Papua 100 asesor, Papua Barat 20 asesor, Riau 80 asesor dan Sulawesi Barat membutuhkan 60 asesor baru. Lebih lanjut, Sulawesi Selatan membutuhkan 80 asesor baru, Sulawesi Tengah 40 asesor, Sulawesi Tenggara 100 asesor, Sulawesi Utara 20 asesor, Sumatera Barat 80 asesor dan Sumatera Utara membutuhkan 40 asesor baru.

Latar belakang calon asesor yang dipersyaratkan adalah dosen PTN maupun PTS, pengawas sekolah/madrasah, widyaprada, widyaiswara pendidikan, pelatih guru (yang bukan berstatus guru/kepala sekolah/madrasah), pengembang teknologi pembelajaran dan praktisi pendidikan lainnya.

Pendaftaran rekrutmen calon asesor sekolah/madrasah telah dilaksanakan melalui undangan terbuka, 1 sampai 14 April dengan jumlah pendaftar sebanyak 20.918 calon asesor. [  ]Asepso

Back to top button