Ketakutan akan Varian Delta di Cina Meluas, 30 Provinsi Siaga Penuh

- Ada dua celah dalam pengendalian penyebaran virus korona.
- Keduanya ditemukan di Bandara Nanjing dan RS Rakyat Keenam Zhengzhou.
- Kini, 30 propinsi di Cina bersiap lockdown.
JERNIH — Sebanyak 30 dari 31 propinsi di Cina bersiap menghadapi gelombang pandemi varian Delta, strain virus korona hasil mutasi yang muncul di India.
Global Times memberitakan otoritas pemerintah 30 propinsi mengingatkan penduduk untuk tidak melakukan perjalanan tidak perlu. Pakar kesehatan mendesak sekolah kembali ditangguhkan, dan siswa belajar di rumah.
Rumah sakit dan bandara diinstruksikan kembali menerapkan protokol anti-epidemi, karena varian Delta lebih menular.
Gelombang baru dipicu varian Delta yang kali pertama terjadi di Nanjing, Propinsi Jiangsu, Cina timur. Varian menyebar ke 18 propinsi dan lusinan kota.
Di Distrik Haidan, Beijing, 10 ribu penduduk yang tinggal di komunitas Guoxing dikunci. Tempat-tempat umum di sekitar ditutup.
Pengujian asam nukleat dimulai, dan 45 ribu sampel telah dikumpulkan. Pejabat kesehatan Beijing mengatakan beberapa kasus lokal ditemukan dan dikonfirmasi terkait dengan orang-orang yang kembali dari luar.
Wang Guangfa, ahli pernapasan di RS Pertama Universitas Beijing, mengatakan bandara dan pelabuhan harus meningkatkan frekuensi pengujian ahrian dan memperkuat pengawasan terhadap orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan importir.
Penerbangan dari Rusia
Sejauh ini penerbangan dari Rusia diidentifikasi sebagai sumber infeksi di Nanjing, dengan staf kebersihan Bandara Lukou sebagai korban pertama. Saat pesawat dari Rusia transit, staf kebersihan membersihkan kabin.
Wang mengatakan mengontrol sumber infeksi dan memutus saluran infeksi adalah dua cara utama mencegah dan mengendalikan kebangkitan epidemi di Tiongkok.
“Jika orang-orang yang terlibat gagal melakukan pekerjaan dengan baik, terutama dalam pemantauan dan perlindungan, mereka akan menjadi sumber infeksi,” ujar Wang.
Yang Zhanqiu, wakil direktur biologi patogen Universitas Wuhan, mengatakan wabah di Nanjing menunjukan bahwa pihak berwenang setempat gagal menangani kotoran pasien terinfeksi virus korona atau sampah yang tertinggal di pesawat yang membawa kasus terkonfirmasi.
“Ini mencerminkan celah signifikan dalam pengelolaan tempat itu,” kata Yang.
Pakar kesehatan lainnya juga mencatat Nanjing relatif lambat mengambil tindakan dan penyelidikan epidemiologis, tapi untungnya kota itu masih dalam tahap awal wabah
Mengenai rantai infeksi di Zhengzhou, Wang Songqiang — direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Zhengzhou — mengatakan sebagian besar infeksi terkait dengan RS Rakyat Keenam Zhengzhou.
Infeksi mewabah di kalangan staf kebersihan, staf medis, dan pasien rawat inap. Itu membuktikan adanya celah baru dalam pelaksanaan pengendalian infeksi.
Zhengzhou melaporkan 13 kasus terkonfirmasi dan 50 pembawa virus tanpa gejala pada pukul 18:00 hari Senin. Dua pasien pertama ditemukan terkait dengan pasien yang kembali dari Myanmar dan semua terinfeksi varian Delta.